UMBandung
News

Krisis Pangan di Depan Mata, Ini Yang Harus Dilakukan Muhammadiyah Kata Prof Dadang Kahmad

×

Krisis Pangan di Depan Mata, Ini Yang Harus Dilakukan Muhammadiyah Kata Prof Dadang Kahmad

Sebarkan artikel ini
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad (kanan berpeci).

BANDUNGMU.COM — Dunia berada di bayang-bayang ancaman krisis pangan. Selain karena dua tahun pandemi Covid-19, produksi pangan terganggu akibat perubahan iklim serta peperangan antara Rusia dan Ukraina.

Pada lawatannya ke Rusia dan Ukraina baru-baru ini, Presiden Joko Widodo meminta dibukanya kembali ekspor gandum dan pupuk. Hal ini menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad adalah sebuah isyarat.

“Memang kemarin kepala negara sudah memberi sinyal bahwa akan terjadi krisis pangan. Tahun ini mungkin pangan masih banyak karena dari musim tanam tahun lalu, jadi belum terganggu,” ujar Prof Dadang dalam program “Catatan Akhir Pekan” TvMu.

Baca Juga:  Kuatkan Ideologi dan Gerakan, IMM Karawang Bagikan Buku kepada Kader

Prof Dadang menyebut tanda-tanda ini juga mulai terlihat dari inflasi harga barang akibat adanya kelangkaan barang dan bahan bakar yang menyebabkan ongkos angkut impor itu mengalami kenaikan signifikan.

“Oleh karena itu, diharapkan Indonesia waspada. Kalau memang terjadi seperti itu maka perlu dijadikan perhatian. Kita tanami lahan-lahan kosong dengan tanaman apa saja sehingga tahun 2023-2024 kalau ada krisis pangan kita tidak terlalu terpukul,” usul Prof Dadang.

Lebih jauh, Ketua Badan Pembina Harian UM Bandung ini berharap lembaga dan majelis di Muhammadiyah yang terkait dengan hal ini seperti Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan MDMC segera bergerak memikirkan solusinya meski kelaparan atau krisis seperti ini adalah siklus yang dikabarkan oleh surah Al Baqarah ayat 155.

Baca Juga:  4 Desa di Garut Bakal Dijadikan Smart Village

Program intensifikasi tanaman lewat pupuk organik yang telah sukses dilakukan MPM di Pengalengan, Tegal, Cirebon, dan Kuningan sekian tahun lalu, menurut Prof Dadang, juga perlu digalakkan lagi di lahan-lahan milik Persyarikatan.

“Aset Muhammadiyah yang berupa tanah itu sangat luas. Mungkin ribuan atau jutaan hektare. Saya kira itu perlu pemanfaatan betul dan kita gerakkan. Mungkin nanti MPM atau pimpinan pusat mengeluarkan himbauan atau maklumat memaksimalkan penanaman bahan pangan di daerah, cabang, dan ranting sehingga terjadi kesemestaan gerakan. Jangan diam,” pungkas Prof Dadang.***

Baca Juga:  KH Muhammad Wardan Diponingrat, Ulama Muhammadiyah Pelopor Metode Wujudul Hilal

____________________________________

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: Feri A

Seedbacklink