BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar Sibilance 23 Show pada Sabtu (8/2/2025). Acara ini berlangsung di Mini Teater lantai 2 Gedung UM Bandung dan menjadi bagian dari Ujian Akhir Semester (UAS) untuk beberapa mata kuliah.
Ketua Pelaksana, Mia Yunita, menjelaskan bahwa acara ini menjadi sebuah project bagi mahasiwa Prodi PIAUD angkatan 2023. “Sibilance 23 Show merupakan proyek UAS mahasiswa PIAUD angkatan 2023 sebagai bentuk implementasi mata kuliah seni tari untuk AUD, bahasa daerah untuk AUD, dan seni musik untuk AUD,” ucap Mia.
Mia menjelaskan, para mahasiswa menampilkan berbagai tarian dan pentas seni untuk Anak Usia Dini. “Alhamdulillah dalam kurun waktu hanya satu minggu kami bisa mempersiapkan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil terbaik dalam penilaian UAS,” kata Mia.
Pentingnya Keterampilan
Salah satu dosen pengampu mata kuliah, Isya Siti Aisyatul, mengapresiasi kerja keras mahasiswa dalam mempersiapkan pertunjukan tersebut. Menurutnya, kegiatan Sibilance 23 Show bukan hanya ujian, melainkan bagian dari pembentukan keterampilan bagi calon guru PAUD.
“Sebagai calon pendidik anak usia dini, mahasiswa harus memiliki keterampilan seni yang baik. Walaupun merasa bukan ahli tari atau musik, mereka tetap harus mampu mengajarkannya kepada anak-anak nantinya sesuai dengan tahap perkembangan,” jelas Isya.
Selain keterampilan, acara ini juga bertujuan membangun mental keberanian mahasiswa dalam tampil di depan umum, terutama saat mengajar di kelas. “Bagi yang belum pernah mengajar, ini bisa menjadi latihan untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Guru PAUD harus ceria dan profesional,” tambahnya.
Sama seperti Isya, salah satu dosen pengampu lainnya, Yenny Yuanita, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kognitif dan motorik pada anak. “Tentunya dengan guru merasakan dan melakukan penampilan pentas seni ataupun tari dengan benar, komunikasi yang diharapkan akan tersampaikan kepada audiens,” ungkap Yenny.
Dirinya juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi kesempatan bagi mahasiswa PIAUD agar bisa merasakan kembali menjadi seorang anak kecil. “Anggaplah teman-teman itu seorang anak kecil yang sedang menari dengan rasa ceria,” tandasnya.***(FK)