BANDUNGMU.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno meminta perusahaan rintisan (startup) untuk terus berperan memberdayakan segenap lapisan masyarakat, termasuk UMKM, agar tidak ada yang tertinggal dalam memanfaatkan teknologi digital.
“Kepada para founder dan pelaku startup, saya berpesan agar kita bersama-sama mencegah pola pertumbuhan berbentuk huruf K atau ‘K Shape’, di mana yang tumbuh akan terus tumbuh dan yang mengalami penurunan akan terus menurun. Tidak ada yang boleh tertinggal,” kata Sandiaga dalam media briefing “Mengoptimalkan Kontribusi Startup Sebagai Enabler Digitalisasi UMKM/Bisnis Rumahan Melalui Pendayagunaan Cloud”, dikutip dari Jawapos.com, Selasa (07/09/2021).
“Pemanfaatan teknologi digital yang merata ke semua lapisan masyarakat akan membantu pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” kata Sandiaga.
Dia mengatakan, ekonomi digital saat ini adalah rumah dari ekonomi kreatif yang jadi sumber pendapatan dari 20 juta masyarakat. Untuk itu, Menteri Sandiaga mengatakan bahwa pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomitmen dalam turut andil meningkatkan ekosistem startup Indonesia.
Ia mengutip laporan Global Startup Ecosystem Report tahun 2020 bahwa Indonesia mencapai peringkat kedua di kategori Top 100 Emerging Ecosystems. Menurut Sandiaga, capaian ini merupakan indikator bahwa ekosistem startup Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.
“Kemenparekraf sendiri mendukung ekosistem startup Indonesia lewat berbagai program tepat manfaat seperti Baparekraf for Startup (BEKUP), mempertemukan komunitas penggiat teknologi di Baparekraf Developers’ Day, menyediakan wadah untuk pelatihan talenta digital, inkubasi, serta onboarding, menyelenggarakan Baparekraf Game Prime 2021 bertepatan dengan Hari Game Indonesia, dan pada tahun ini juga mendukung startup anak bangsa untuk berpartisipasi di festival internasional ternama yakni South by South West (SXSW),” jelas Sandiaga.
Saat ini Gerakan Bangga Buatan Indonesia telah membantu hampir 11,7 juta UMKM melakukan transformasi digital. Masih ada sekitar 30 juta UMKM yang perlu dibantu untuk go-digital hingga 2024 mendatang.
Sekarang, peran strategis yang dimainkan oleh pemerintah, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya seperti komunitas, media, dan lembaga pendidikan adalah merumuskan bagaimana menangkap peluang yang amat besar tersebut dengan bantuan digitalisasi. (Jawapos.com).