PMB Uhamka
News

Muhammadiyah Bantu Cerdaskan Bangsa Melalui Pendidikan Tanpa Terkecuali

×

Muhammadiyah Bantu Cerdaskan Bangsa Melalui Pendidikan Tanpa Terkecuali

Sebarkan artikel ini
Foto: muhammadiyah.or.id.

BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa mencerdaskan dan memajukan bangsa memang menjadi tugas negara.

Namun, Muhammadiyah sebagai yang ikut mendirikan Indonesia memiliki kepentingan membantu negara untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Haedar Nashir pada Selasa (30/01/2024) di acara Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) di SM Tower Yogyakarta.

Termasuk di institusi pendidikan Muhammadiyah, Haedar menyebutkan, kehadirannya menjadi ruh penyambung semangat berdirinya Muhammadiyah, khususnya untuk memberikan pendidikan bagi kelompok yang terpinggirkan atau termarjinalkan.

Baca Juga:  Top! Guru Hingga Karyawan Pesantren Al-Furqon Nonton Bareng Film "Buya Hamka"

“Kami harapkan bisa bertumbuh bersama pemerintah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia,” tutur Haedar Nashir.

Guru Besar Sosiologi ini menyoroti, PTMA hadir tidak hanya diperuntukkan bagi kelas masyarakat menengah dan ke atas.

Namun, semua kelas masyarakat bisa menjangkau pendidikan di PTMA, ini yang menurutnya menjadi perbedaan mendasar dengan perguruan tinggi non Muhammadiyah.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Lukman, menyampaikan bahwa ada kesamaan misi antara Muhammadiyah dengan pemerintah dalam memajukan kehidupan bangsa Indonesia melalui pendidikan lebih-lebih di kawasan 3T.

Baca Juga:  Terapkan Metode HOTS, Latihan Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa S2 Prodi PAI Pascasarjana UIN Bandung

Pemerintah berkomitmen menyediakan akses pendidikan yang sama kepada putra-putri terbaik bangsa untuk pendidikan tinggi. Di kawasan Indonesia Timur, imbuhnya, perlu diperbanyak lagi perguruan tinggi.

“Namun sebaiknya tidak perlu repot-repot mendirikan universitas, namun bisa dimulai dengan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) secara konsorsium antara PTM besar,” ungkapnya.

Dia mencontohkan, Muhammadiyah yang memiliki perguruan tinggi besar-besar bisa melakukan konsorsium.

Dari konsorsium itu kemudian membuka PSDKU di kawasan 3T, lalu kemudian jika dianggap sudah mapan bisa kemudian diubah menjadi universitas.

Baca Juga:  Masjid Bahagia, Jejak Muhammadiyah yang Tersembunyi

Kepada Muhammadiyah yang ingin mendirikan perguruan tinggi di daerah, Lukman menyarankan supaya menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah setempat.

Sehingga pelaksanaannya tidak terlalu berat, dia mengandaikan Muhammadiyah hanya tinggal memindah sistemnya.

Pada kesempatan ini, Lukman menyampaikan nanti akreditasi perguruan tinggi akan berubah menjadi internasional, unggul, terakreditasi, dan tidak terakreditasi. Sementara itu, akreditasi baik dan baik sekali akan dihapus pada 2025.***

PMB Uhamka