UMBandung
Edukasi

Penulisan Skripsi Harus Berorientasi Khazanah Lokal Islam, Berbasis WMI

×

Penulisan Skripsi Harus Berorientasi Khazanah Lokal Islam, Berbasis WMI

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM — Keunggulan penyusunan skripsi di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN SGD Bandung, selain berorientasi pada pengembangan khazanah lokal (Sunda) Islam, juga mentransformasikan Wahyu Memandu Ilmu (WMI). Ini menjadi ciri khas, sekaligus pembeda dari fakultas sejenis di perguruan tinggi lainnya.

“WMI sendiri menjadi dasar normatif dalam pemikiran dan perilaku. Mengandung makna penting bagi sistem pendidikan di UIN Bandung. Bahkan WMI menjadi ruh dalam kegiatan apa pun, termasuk  penelitian, karya tulis, dan penyusunan skripsi mahasiswa,” jelas Prof.  Dr. K.H. Nurwadjah Ahmad EQ, M.A., narasumber Workshop Penyeragaman Penulisan Skripsi, di Puri Khatulistiwa Sumedang, Selasa (04/05/2021).

Workshop yang bertajuk “Transformasi Nilai-nilai Keislaman dalam Skripsi dan Penelitian di Lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora”, ini dihadiri Dekan FAH beserta rengrengan Dekanat, para dosen, Koordinator Bidang Administrasi dan Ketatausahaan dan segenap tenaga kependidikan, dan perwakilan dari mahasiswa.

Baca Juga:  HMJ IAT Ushuluddin UIN SGD Bandung Kembali Gelar Workshop Penulisan Artikel Jurnal ke-2

Menurut Prof. Nurwadjah, memandu ilmu adalah sebuah aktivitas akademik yang mestinya memiliki paradigma keilmuan yang bersumber dari nilai-nilai yang sudah melekat pada diri subjek. Nilai-nilai itu berasal dari Al-Quran dan As-Sunnah yang terbagi ke dalam Akidah, Syariah dan Akhlak atau nilai keyakinan, hukum dan akhlak. Ketiganya disebut nilai Islam yang akan menurunkan nilai–nilai keislaman.

“Terkait dengan pedoman atau panduan penyusunan skripsi di FAH, transformasi nilai keislaman sebuah keniscayaan; dari mulai tema, topik, format sampai masuk ke dalam badan skripsi,” ujar Prof. Nurwadjah, didampingi Wakil Dekan I FAH Dr. Dadan Rusmana, M.Ag.

Baca Juga:  Hari Pertama Dibuka Pendaftaran Mandiri, Ini Ketentuan Umumnya

Jika topik penelitian mengenai kepemimpinan dalam sejarah dan sastra maka konsep Al Imaroh, Ar Riyasah, Adz Dziaamah, Al Imaamah, Al Khilaafah, Al Wilaayah, dll., akan menurunkan nilai-nilai keislaman dari konsep tersebut. Begitu juga dengan institusi keagamaan, ekonomi, dan politik menghendaki nilai-nilai keislaman sesuai dengan topik atau tema tersebut.

Al-Quran dan As Sunnah sebagai rujukan WMI memiliki makna yang kaya dan memiliki dinamika hidayah untuk kehidupan manusia. Alhasil, skripsi mahasiswa FAH merupakan prestise akademik di UIN SGD Bandung.

Enam Rumpun Keilmuan

Menurut pakar Metodologi Riset UIN Bandung, Drs. Cik Hasan Bisri, M.S., secara umum rumpun ilmu di UIN Bandung ada enam: ilmu agama, ilmu humaniora, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu formal, dan ilmu terapan. Secara normatif, baik administrasi akademik, gaya selingkung, maupun etika ilmiah pedoman penulisan skripsi disusun sesuai dengan kebijakan universitas.

Baca Juga:  Kuliah di Kampus Muhammadiyah Ini Bisa Lulus Tanpa Skripsi

Namun demikian, secara substantif masing-masing fakultas memiliki panduan khusus penyusunan skripsi karena basis ilmu dan bidang kajian, pendekatan, dan paradigma penelitiannya memiliki karakteristik masing-masing.

“Biasanya ada tiga paradigma yang digunakan dalam penelitian: kualitatif, kuantitatif, dan paradima campuran,” katanya.

Cik menyarankan, dosen pembimbing ataupun mahasiswa mesti mengikuti perkembangan zaman atau kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

“Ini penting agar tidak ketinggalan zaman. “Apalagi kini muncul kebijakan, pada masa pandemi Covid-19, tugas akhir penyusunan skripsi, boleh diganti dengan jurnal ilmiah,” pungkas Cik.

PMB UM Bandung