BANDUNGMU.COM — Beberapa kader Muhammadiyah berhasil masuk ke dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya adalah Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang dilantik pada Senin (21/10) di Istana Kepresidenan Jakarta sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Abdul Mu’ti menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 2015-2027. Abdul Mu’ti lahir di Kudus pada 2 September 1968 dan menyelesaikan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum pada 1980, Madrasah Tsanawiyah Negeri pada 1983, serta Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial di Kudus pada 1986.
Gelar sarjana (S-1) Abdul Mu’ti diraih di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada 1991. Sementara itu, gelar magister (S-2) diperoleh dari School of Education, Flinders University of South Australia (Adelaide), pada 1997.
Ia juga mengikuti kursus singkat tentang Governance and Shariah di University of Birmingham, Inggris, pada 2005. Gelar doktor (S-3) diraihnya dari Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2008. Abdul Mu’ti memulai karier akademiknya sebagai dosen di IAIN Walisongo sejak 1993 dan menjadi salah satu Penasihat di The British Council London sejak 2006.
Abdul Mu’ti tercatat sebagai anggota Muhammadiyah sejak 1994 dengan nomor baku Muhammadiyah 750.178. Perjalanan kariernya di Muhammadiyah dimulai dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di IAIN Walisongo pada 1987. Ia kemudian menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang IMM Semarang (1991-1992) dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah (1993-1994).
Sepulang dari Australia, Abdul Mu’ti terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah (1998-2002). Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (2000-2002) dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (2002-2006).
Kariernya di Muhammadiyah berlanjut saat ia diangkat sebagai Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada periode 2005-2010. Setelah itu, Abdul Mu’ti terpilih sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah untuk periode 2010-2015.
Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, ia kembali ditunjuk sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah untuk periode 2015-2020 dan diperpanjang hingga 2022. Pada Muktamar ke-48 di Surakarta, ia kembali diamanahkan jabatan tersebut untuk periode 2022-2027.
Selain aktif di Muhammadiyah, Abdul Mu’ti juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Centre for Dialog and Cooperation among Civilisation (CDCC) dan menjadi penasihat The British Council di Inggris sejak 2005. Ia juga menjadi orang Asia pertama yang diangkat sebagai Direktur di CDCC.
Selain itu, Abdul Mu’ti pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk periode 2005-2010. Ia juga pernah menjadi anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pusat dan Wakil Sekretaris Tim Penanggulangan Terorisme.
Pada 2007, Abdul Mu’ti bersama sejumlah tokoh agama di Indonesia menjadi delegasi pemerintah Indonesia untuk kampanye perdamaian di Amerika Serikat. Pada tahun yang sama, ia juga tergabung dalam Indonesia-United Kingdom Islamic Advisory Group (IUIAG) yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia dan Inggris.
Abdul Mu’ti adalah alumnus pertama program Indonesia-Australia Young Muslim Leaders Exchange Program yang dimulai pada 2002. Pada 2005, ia mengikuti International Visitor Leadership Program di Amerika Serikat. Sebagai penghargaan atas kontribusinya di bidang internasional dan hubungan antarbangsa, ia menerima Australian Alumni Award kategori Inspiration Award pada 2008.
Pemikiran Abdul Mu’ti termuat dalam berbagai buku, di antaranya Deformalisasi Islam: Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas (2004); Kristen Muhammadiyah: Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan (2009); Inkulturasi Islam: Menyemai Keadilan, Persaudaraan, dan Emansipasi Kemanusiaan (2009); dan Islam in Indonesia: A to Z Basic Reference (editor bersama Umar Hadi, 2009).
Abdul Mu’ti juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengukuhan ini dilaksanakan pada 2 September 2020.***