Opini

Puasa Membangun Akhlak Mulia

×

Puasa Membangun Akhlak Mulia

Sebarkan artikel ini

OLEH: ADANG BUDAYA — Sekretaris Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat

BANDUNGMU.COM — Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mendukungnya hingga akhir zaman.

Sahabat!

Nabi Muhammad pernah bersabda:

“Puasa itu ibarat perisai. Pada saat puasa, janganlah kamu mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, dan tidak enak didengar, dan jangan pula ribut bertengkar. Jika di antara kalian ada yang memaki atau mengajak berkelahi, hendaknya dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

Baca Juga:  Meski Nabi SAW Sudah Lama Wafat, Cinta Umat Islam Kepadanya Tetap Kuat

Puasa secara langsung dapat melatih diri untuk bisa bersabar dan menahan hawa nafsu.

Seperti jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajak berkelahi maka secara otomatis orang yang berpuasa akan mengatakan bahwa dirinya sedang berpuasa dan dia pun enggan melakukan perbuatan yang tercela.

Selanjutnya puasa pun mempunyai andil yang cukup besar dalam pembentukan akhlak terpuji.

Bahkan puasa merupakan perisai yang dapat mencegah atau menghalangi seseorang yang ingin berbuat maksiat yang berakhir pada dosa dan murka Allah SWT.

Baca Juga:  Inilah 10 Tips Mencintai Al-Quran

Manfaat lainnya dari puasa yakni mampu mendapatkan sesuatu dan terhindar dari sesuatu.

Seperti kita ketahui, naluri manusia selalu berujung pada dua hal, yaitu ingin mendapatkan sesuatu yang enak lagi nikmat serta terhindar dari sesuatu yang tidak enak apalagi menyakitkan.

Ibadah puasa, selain mendapatkan sesuatu yang paling enak yang tiada taranya yaitu surga, juga akan terhindar dari sesuatu yang paling tidak enak, yaitu neraka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Dari Abu Said Al-Khudri RA yang berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan mukanya dari neraka selama tujuh puluh tahun karena puasa hari itu.” (HR Bukhari).

Baca Juga:  Kanjuruhan

Maka sepatutnya bagi umat Islam hendaknya kembali kepada ketakwaan yang merupakan tujuan utama puasa kita. Untuk menggapai surga-Nya perlu pengorbanan besar sebagaimana orang-orang pilihan di masa dahulu.

Wallahu a’lam.***