BANDUNGMU.COM, Kuala Lumpur — Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Bangsa Indonesia berduka.
Mengutip ANTARA, Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI Sarwono Kusumaatmadja meninggal dunia di Penang, Malaysia, pada Jumat (26/05/2023), pukul 17.12 waktu setempat (16.12 WIB).
Konsul Jenderal Republik Indonesia Penang Bambang Suharto di Penang mengatakan mantan Menteri Lingkungan Hidup yang masih aktif menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim itu tutup usia di Adventist Hospital, Penang, setelah mulai dirawat di sana sejak 11 Mei lalu karena menderita kanker paru.
Bambang Suharto beserta segenap keluarga besar KJRI Penang serta masyarakat Indonesia di Penang mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
Menurut Bambang, jenazah almarhum akan disalatkan dan disemayamkan di Wisma Indonesia di Penang, Malaysia, malam ini, sampai saat diberangkatkan ke Jakarta, Indonesia, pada Sabtu (27/05/2023) siang.
Selanjutnya jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Belitung, Kebayoran Baru, dan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta.
Konjen Bambang yang sempat membesuk selama Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Persatuan Nasional itu dirawat di Penang mengatakan seluruh putra dan putri berada di sana mendampingi Sarwono di saat terakhir.
Ia mengatakan KJRI Penang sedang membantu proses pemulangan jenazah secepatnya, mengurus semua dokumen yang diperlukan, dan penerbangan menuju Jakarta.
Sarwono Kusumaatmadja aktif menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim yang selalu memberikan pandangan kritisnya pada isu-isu lingkungan hidup di Indonesia.
Lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1974 itu juga menjadi salah satu pencetus munculnya forum Pojok Iklim.
Forum ini secara rutin menampilkan dialog dari berbagai kalangan di Indonesia untuk menyaring ide dan pemikiran kritis untuk membantu Indonesia mengendalikan emisi gas rumah kaca untuk mengatasi persoalan perubahan iklim.***
___
Sumber: ANTARA
Editor: FA