BANDUNGMU.COM — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau sekolah tatap muka di Kabupaten Bandung akan digelar pekan depan dengan sejumlah persyaratan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, dengan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung, pihaknya mengambil kebijakan untuk melaksanakan PTM di Sekolah.
“PTM akan mulai dilakukan 6 September 2021,” ujar Dadang, Kamis 2 September 2021.
Terdapat sejumlah persyaratan bagi sekolah yang akan menggelar PTM, supaya risiko siswa terpapar Covid-19 di sekolah bisa diminimalisasi.
Terlebih, siswa yang sudah mengikuti vaksinasi di Kabupaten Bandung baru di angka 2 persen, sehingga masih ada 98 persen siswa yang belum disuntik vaksin.
Sarana protokol kesehatan pun menjadi salah satu syarat agar sekolah bisa menggelar PTM. Baik itu tempat mencuci tangan, maupun sarana lainnya.
“PTM masih dilakukan terbatas, hanya 25 persen dari jumlah peserta didik di tiap kecamatan. Sisa siswanya mengikuti jarak jauh,” ujar Dadang.
Kerumunan yang berisiko menjadi penyebaran Covid-19 membuat Pemkab Bandung melakukan pembatasan hanya 25 persen dari jumlah peserta didik yang boleh mengikuti PTM.
Sebagai persiapan, Dinas Pendidikan telah mengeluarkan surat edaran mengenai pelaksanaan PTM di Kabupaten Bandung.
Kesehatan lahir batin peserta didik, tenaga pendidi,k dan satuan pendidikan, menjadi pertimbangan utama dalam melakukan PTM secara terbatas tersebut.
PTM Segera Digelar di Kabupaten Bandung, Sekolah Jadi 2 Shift?
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan segera dilakukan di Kabupaten Bandung, menyusul status Covid-19 yang semakin menurun.
Hingga hari ini, rata-rata desa di Kabupaten Bandung telah berstatus zona hijau Covid-19, sisanya masih berada dalam zona kuning dan oranye.
Kondisi tersebut menjadi kesempatan agar pemerintah Kabupaten Bandung mengizinkan PTM dilakukan di sekolah.
“Untuk PTM, kami akan usulkan. Kementerian Pendidikan juga berharap ada PTM,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna pekan lalu.
Pihaknya melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung akan terus berkoorinasi baik dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Kementerian Pendidikan agar bisa segera mengizinkan PTM.
“Semoga PTM bisa segera dilakukan. Tentu dengan standar pola shift. Minimal setiap sekolah ada 2 shift/hari,” katanya.
Sekolah yang ada di Kabupaten Bandung juga telah dipersiapkan, supaya saat izin keluar bisa lasung menggelar PTM.
Selain mempersiapkan sarana dan prasarana sekolah, Pemkab Bandung juga terus mendorong percepatan vaksinasi kepada pelajar.
“Kami terus menggerakan siswa dan siswi untuk divaksin,” ucapnya.
Dengan vaksinasi kepada pelajar dan remaja, diharapkan terbentuk herd immunity di lingkungan sekolah. (Mildan Abdalloh/Ayobandung.com).