UMBandung
News

Tips Menulis Buku Menurut Dosen UM Bandung, Roni Tabroni: Jadikan Menulis itu Ibadah!

×

Tips Menulis Buku Menurut Dosen UM Bandung, Roni Tabroni: Jadikan Menulis itu Ibadah!

Sebarkan artikel ini
Dokumentasi Promosi PMB & PMB UM Bandung

BANDUNGMU.COM — Salah satu yang memotivasi Roni Tabroni, dosen UM Bandung, konsisten menulis adalah karena ia menjadikan aktivitas menulis sebagai sarana ibadah.

Bila sesuatu sudah untuk ibadah, termasuk menulis, ungkap penulis 24 buku tersebut, bagaimana pun keadaannya kegiatan tersebut harus dilaksanakan.

“Itu salah satu yang memotivasi saya menulis buku. Namanya ibadah, sedang mood atau tidak, ya mesti dilakukan,” jelas dosen Ilmu Komunikasi itu saat menjadi pembicara dalam Workshop Nasional Penulisan Buku via Zoom, Kamis (02/06/2022).

Kenapa menulis landasannya mesti ibadah? Kang Roni, sapaan akrabnya, pun menjelaskan, ”Misal, kalau kita kirim tulisan ke media, lalu ditolak kita enggak bakal kecewa, asal prinsip nulis itu ibadah,” ucap suami Dewi Mulyani itu.

Baca Juga:  Memahami Bid'ah

Lalu, apa lagi yang membuat pria berkacamata itu produktif dalam menulis buku? Anggota KPID Jawa Barat itu pun membocorkan rahasianya.

Rahasia produktif menulis

“Harus punya target yang jelas! Misal tahun ini mau nulis buku apa dan mau berapa buku,” papar penulis buku Islam dan Media: Mediasi Agama dalam Ruang Publik ini.

Roni pun menceritakan bahwa di antara buku-bukunya lahir dari beberapa makalah perkuliahan, baik ketika ia menempuh magister maupun doktoral.

Baca Juga:  Tingkatkan Kesiapsiagaan, Anak Asuh LKSA Nurul Husna Jember Ikuti Pelatihan Mitigasi Bencana

“Kalau teman-teman lain bikin tugas kuliah pakai slide (presentasi), saya justru bikin paper. Paper-paper itulah yang kemudian saya perbaiki dan jadi buku,” kata Kepala Pusat Media Digital dan Kebijakan Publik UM Bandung, sembari tersenyum.

Apa lagi? Yang tak kalah penting, lanjut Roni, seorang penulis adalah dia yang rakus membaca. “Makin banyak baca, ya makin banyak inspirasi untuk menulis,” imbuhnya.

Bentuk eksistensi diri

Tak hanya itu, menulis juga salah satu bentuk eksistensi dan menjadi ciri keintelektualan seseorang.

“Lihat tulisan Buya Syafii Maarif di Republika, sudah berapa ratus artikel. Belum yang terbit di media lain,” pungkas Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah itu.

Baca Juga:  Integrasi Kurikulum, Mahasiswa Psikologi UM Bandung Belajar di RSJ Provinsi Jawa Barat

Selain itu, Roni pun menjabarkan beragam genre buku yang bisa menjadi pilihan untuk membuat buku sesuai minat sang calon penulis. Misalnya genre sastra, biografi, buku ajar, bacaan anak, dan buku penuntun.

Workshop penulisan buku ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) bekerjasama dengan Suara Muhammadiyah, dan MPI PP Muhammadiyah.

Acara ini digelar dalam rangka milad UMMI ke-19. Adapun peserta workshop berasal dari sivitas kampus Muhammadiyah se-Indonesia. ***

PMB UM Bandung