BANDUNGMU.COM – Tujuan pendidikan kemuhamadiyahan adalah memberikan pengetahuan tentang organisasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan gerakan Dakwah Amar ma’ruf Nahyi Munkar sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Karena itu, pendidikan kemuhammadiyahan adalah bekal tentang cara-cara memperjuangkan Islam melalui organisasi serta melaksanakan program-program dan amal usaha Muhammadiyah.
Hal itu dijelaskan oleh Sopaat Rahmat Selamet, S.Hum, M.Hum, Sejarahwan Muhammadiyah Jawa Barat sekaligus Dosen di Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung). Ia juga mengungkapkan bahwa pendidikan kemuhammadiyahan diberikan untuk memahami identitas Muhamadiyah agar kita bisa bermuhammadiyah dengan kaffah.
“Dengan mengetahui identitas Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid (pembaharuan), diharapkan para siswa mampu menumbuhkan jiwa tajdid pada diri mereka. Spirit inilah yang diharapkan mampu membuat kita memahami ajaran Islam sebagai mana yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW., bukan yang ikut-ikutan (taqlid).” ungkapnya.
Dalam praktiknya, ujar Dosen UM Bandung ini, siswa mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan mereka dengan kepribadian muslim yang bertanggung jawab kepada Allah SWT. dan masyarakat.
“Selain itu, dengan pendidikan kemuhammadiyahan juga diharapkan para siswa mampu dan termotivasi untuk menjadi kader Muhammadiyah yang suatu saat nanti akan memikil tanggung jawab terhadap Islam dan organisasi Muhammadiyah.” jelasnya.
Pendidikan kemuhammadiyahan juga, kata Editor in Chief Jurnal Fastabiq ini, dilaksanakan dalam rangka menyiapkan siswa untuk menjadi pemimpin-pemimpin Islam dan Muhammadiyah di masa mendatang.
“Karena itu sudah seharusnya para siswa memahami kewajiban mereka secara baik, melengkapi diri mereka dengan ilmu pengetahuan dan agama (Islam) agar ketika sampai saatnya nanti, mereka siap menjadi pemimpin Muhammadiyah yang berilmu, beriman dan beramal. Pendidikan kemuhammadiyahan ialah wujud daripada seni bermuhammadiyah.” pungkasnya.