UMBandung
Islampedia

Wakil Dekan FAI UM Bandung Jelaskan Strategi Tingkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadan

×

Wakil Dekan FAI UM Bandung Jelaskan Strategi Tingkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadan

Sebarkan artikel ini
Dokumentasi Universitas Muhammadiyah Bandung.***

BANDUNGMU.COM, Bandung — Dalam menjalankan ibadah saum di bulan Ramadhan, umat muslim perlu mengetahui apa saja yang memang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan.

Begitulah pembahasaan dari Wakil Dekan FAI UM Bandung Cecep Taufikurrohman pada program Kultum Ramadan di Channel Youtube Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung).

Buya Cecep–sapaan akrabnya–mengatakan dalam sebuah hadis diterangkan bahwa setiap awal malam pertama bulan Ramadan, Rasulullah SAW selalu mengumpulkan para sahabat untuk diberi tahu akan kedatangan syahrun adzim atau bulan yang agung.

”Rasulullah SAW menegaskan bahwa di bulan Ramadan Allah SWT membuka pintu surga dan menutup pintu neraka serta menyeru kepada yang lain untuk melakukan berbagai kebaikan,” ucap Buya Cecep.

Baca Juga:  Buya Cecep Jelaskan Fenomena LGBT dalam Perspektif Al-Quran

Menurut Buya Cecep, ada banyak kebaikan yang bisa umat muslim lakukan saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

”Dan setiap kebaikan yang kita lakukan selama bulan Ramadan itu Allah SWT lipat gandakan setiap pahalanya,” lanjutnya.

Ketika berada di Ramadhan, umat muslim perlu memastikan ibadah saum yang dijalankannya itu merupakan ibadah yang salim.

”Kita perlu menjalankan kebaikan yang mendukung kualitas ibadah saum Ramadan agar bisa diterima oleh Allah SWT,” kata Buya Cecep.

Baca Juga:  Mengintensifkan Amal Kebaikan di Bulan Ramadhan

Buya Cecep mengajak umat muslim untuk selalu memperbanyak amal kebaikan selama Ramadan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

”Rasulullah SAW memberikan contoh dalam memperbanyak amal saleh seperti membaca Al-Quran, zikir, dan menolong orang lain,” tanggapnya.

Pantangan

Selain amal kebaikan, ada beberapa pantangan yang perlu umat muslim hindari saat menjalankan ibadah di bulan Ramadan.

Di antaranya umat muslim harus meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat bahkan sampai menyakiti orang lain.

”Allah SWT tidak memiliki kepentingan dengan ibadah seseorang yang melakukan perbuatan tidak bermanfaat dan yang menyakiti orang lain,” ungkap Buya Cecep.

Baca Juga:  Cara Menyantuni Anak Yatim

Jika manusia masih menjalankan hal seperti itu, menurut alumnus Universitas Al-Azhar ini, ibadah saum yang dijalankan mereka tidak akan memiliki kualitas apa pun.

”Kita harus bisa menjadikan ibadah saum sebagai pengantar frekuensi kita semakin dekat dengan Allah SWT,” terangnya.

Maka dari itu, menurutnya, umat muslim perlu menjadikan ibadah saum sebagai cara untuk membentengi diri dari segala keburukan.

”Kita harus memposisikan ibadah saum kita sebagai ibadah yang bermutu dan dapat mengantarkan kita ke derajat kemuliaan di sisi Allah SWT,” tandasnya.***(FK)

Seedbacklink