BANDUNGMU.COM, Jakarta – Alumnus Program Studi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Ivan Tanoto berhasil menjadi salah satu peserta yang lulus dalam pelatihan “Imam Muda Cendekia” Season 2.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Yayasan Pesantren Bina Cendekia bekerja sama dengan Baznas RI. Kegiatan ini berlangsung selama dua pekan, mulai dari 09-22 Desember 2024, di Yayasan Pesantren Bina Cendekia, Jakarta Timur.
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Dari lebih dari 300 pendaftar, hanya 40 orang yang dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan intensif tersebut. Ivan berhasil melalui tahapan seleksi yang meliputi pemeriksaan berkas administrasi dan wawancara. Kemampuannya dalam membaca Al-Qur’an dan hafalan menjadi salah satu kunci keberhasilannya menembus kompetisi ketat ini.
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai materi yang mendukung kompetensi sebagai seorang imam dan khatib. Materi yang diajarkan mencakup fikih salat, fikih imam, naghom Al-Quran, dan tajwid. Materi ini disampaikan langsung oleh para imam Masjid Istiqlal yang sudah berpengalaman, seperti Qadarasmadi Rasyid, Moh Salim Ghazali, Ahmad Anshoruddin, dan Ahmad Muzakkir Abdurrahman.
Tidak hanya itu, pelatihan ini juga memberikan pembekalan mengenai fiqih zakat yang disampaikan oleh pimpinan Baznas RI. Peserta juga mempelajari tata cara khutbah yang efektif bersama Nur Syamsudin serta penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang diajarkan oleh Ketua Yayasan Pesantren Bina Cendekia Baharuddin Noveriyanto.
Selain materi-materi tersebut, peserta juga diwajibkan untuk murojaah atau mengulang hafalan Al-Quran setiap malam setelah salat Magrib. Setoran hafalan dan bacaan Al-Quran menjadi salah satu indikator penilaian penting dalam pelatihan ini, sehingga peserta benar-benar terlatih untuk menjadi imam yang mumpuni.
Pelatihan ini bertujuan mencetak imam muda yang kompeten dan memiliki integritas tinggi dalam mengemban tugas di masjid-masjid seluruh Indonesia. Para lulusan diharapkan tidak hanya memiliki keahlian dalam memimpin ibadah, tetapi juga mampu menjadi teladan di tengah masyarakat.
Ivan mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dari pelatihan ini. Ia berharap pengalaman dan ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. ”Saya merasa terhormat dan bersyukur bisa lulus pelatihan ini. Ilmu yang didapat akan menjadi bekal untuk mengabdi kepada umat di masa depan,” ungkapnya pada Selasa (17/12/2024).
Dengan selesainya pelatihan ini, para peserta akan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas nyata sebagai imam muda yang berkompeten, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga dalam aspek sosial dan kepemimpinan di masyarakat.***