Oleh: Faisal Amien Prawira, Ketua DPD IMM Jawa Barat
BANDUNGMU.COM — Sebagai manusia berakal, perlu adanya rasa syukur atas kesempatan dalam menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Rasa syukur itu pun harus termanifestasi dalam tindakan dan sikap selaku manusia pelajar.
Manifestasi itu pun dapat berupa baiknya dalam menjalani perkuliahan dan mengejar prestasi sebanyak mungkin. Meskipun begitu hal tersebut sekiranya masih belum cukup.
Social Control
Mahasiswa perlu sadar akan tanggung jawabnya sebagai salah social control atau agen kontrol sosial. Saat ini banyak sekali permasalahan sosial di tengah masyarakat yang luput dari pantauan Mahasiswa.
Banyak sekali penyebab dari pemasalahan sosial itu seperti halnya kesewenangan dari para pemodal dan penguasa. Kentalnya Budaya diam dan takut takut pun juga menyurutkan kritik dan keterlibatan publik dalam menjalankan negara.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) seharusnya hadir sebagai salah satu fase ditengah keringnya moralitas para pemodal dan penguasa. IMM juga harus menjadi pemantik keberanian dalam mengamplifikasi suara rakyat dalam menentukan masa depannya.
Berdakwah
Perjuangan kader IMM dalam memberikan kehidupan mulai dari konsumsi akal hingga berdakwah dalam mewujudkan Khoiru Ummah (umat terbaik) bukan perjuangan yang mudah.
Jalan yang terjal merupakan tanda sebagai mahasiswa berada di jalan dakwah yang benar. Hal tersebut menjadi aneh jika mahasiswa merasa aneh perjuangannya begitu mudah dan instan.
Nabi Muhammad SAW pun berjalan pada jalan dakwah yang penuh tantangan, penolakan, peluh bahkan tangis. Dakwah tersebut menjadi terasa manis pada akhirnya karena adanya janji Allah pada surat Ali Imran 104 yang nyata adanya.
Mahasiswa perlu rutin melapangkan dada, mengevaluasi diri sembari melihat orang-orang pinggiran untuk tetap ada. Misalnya saja seperti dhu’afa dan mustad’afin yang membutuhkan peran mahasiswa secara langsung maupun tidak langsung.
Kader IMM pun harus mengerti karakter utamanya yang haus dan lapar akan ilmu pengetahuan yang ada. Tanpa karakter itu, para kader hanya akan menjadi angkuh dan cenderung untuk menolak pembaharuan.
Padahal perkembangan zaman adalah tantangan yang menuntut kader dapat terbuka dan beradaptasi agar tidak tergerus oleh kemajuan teknologi dan peradaban.
Kolaborasi dan Sinergi
Kolaborasi dan sinergi menjadi cara dalam melihat kedepan bahwa apa yang kita hadapi dan lakukan saat ini merupakan tindakan yang sesuai untuk masa depan.
Kita mesti sadar bahwa ada tampuk kepemimpinan ummat yang harus kita emban di masa yang akan datang, sejarah menuntut bukti nyata gerakan kita, untuk mewujudkan negeri yang indah, adil, dan makmur.
Selaku salah satu kader dari puluhan ribu kader IMM bahkan milyaran kader di masa lalu dan yang akan datang, saya berpesan kepada siapa pun yang berada didalam rumah besar bernama IMM ini.
Berbanggalah dengan almamater merah maroon yang kita punya, dengan slogan “anggun dalam moral, unggul dalam intelektual” yang sering kita gaungkan, dengan Tri Kompetensi dasar, dengan semua nilai-nilai dan warisan para pendahulu kita.
Karena berbangga menjadi kader IMM bukanlah hal yang salah, justru kita harus berani menunjukan identitas kita pada dunia, IMM adalah gerakan murni yang membawa nilai-nilai keluhuran untuk menciptakan dan memajukan peradaban ummat.
Saya yakin semua kader IMM selalu memiliki cara yang unik dan autentik untuk melakukan dakwah berkemajuan dan berkelanjutan, sehingga melahirkan manusia yang lebih unggul dan anggun.
Berbahagialah dalam meniti perjuangan dan jalan dakwah ini, sebab janji kebahagiaan betulah adanya. Solidaritas keilmuan harus terus dirajut, dan dibalut dengan persaudaraan atas perjuangan yang sama.
Immawan dan Immawati yang saya banggakan, sebagai penutup, saya menegaskan ikhtiar kolektif yang berkemajuan harus kita mulai dan lakukan dari saat ini.
Bangun semangat perubahan agar tujuan mulia IMM dapat dirasakan. Bermimpilah setinggi mungkin. Lahirkan inovasi dan kreativitas. Ciptakan sejarah pembaharuan agar kita menjadi pusat peradaban umat.
Keyakinan kita yang teguh, diri kita yang senantiasa haus akan ilmu pengetahuan, kepedulian yang terus tumbuh, semua karakter yang membentuk kita sebagai kader IMM akan membuat kita mencapai semua keinginan tersebut.
Terakhir, dekatlah pada sang pencipta karena sesungguhnya dialah yang maha dari segalanya melampaui yang tak terhingga.
Billahi fi sabililhaq fastabiqul khairat.***
