BANDUNGMU.COM – Indonesia sedang menggelar kontestasi politik untuk Pemilu pada 14 Februari 2024, baik untuk pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan calon presiden dan wakil presiden.
Kampanye sedang berlangsung hingga sepuluh hari sebelum pemilihan. Dinamika politik praktis makin menggeliat, lebih-lebih di media sosial, internal Muhammadiyah pun tidak ketinggalan terpengaruhi suasana politik tersebut, bahkan mulai ada politisasi institusi organisasi.
Gerak sebagian aktor internal mulai menampakkan diri ke permukaan dengan berkunjung ke sana ke mari dan aktivitas partisan lainnya.
Suatu suasana yang sering terjadi setiap lima tahunan Pemilu, termasuk atas nama menghadang kecurangan, tetapi terkandung sikap partisan, Muhammadiyah berharap Pemilu 2024 berjalan sukses dalam suasana yang luberjurdil, aman, damai, dan tetap terjaga persatuan nasional.
Pemilu tidak menimbulkan perpecahan, konflik, dan saling bermusuhan antar komponen bangsa.
Pemilu juga tetap berdiri tegak di atas konstitusi dan peraturan yang berlaku serta terhindar dari kecurangan dan penyalahgunaan wewenang yang dapat menimbulkan masalah besar dalam kehidupan bernegara. Pemilu yang bermartabat dan tidak menghalalkan segala cara.
Para kontestan, termasuk capres-cawapres beserta tim dan seluruh pendukungnya dapat berkontestasi secara demokratis disertai kejujuran, keterpercayaan, sikap legowo atau lapang hati, serta siap menang atau kalah secara sportif.
Tunjukkan kecerdasan, kebaikan, etika, tanggung jawab, dan jiwa kenegarawanan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri, kroni, dinasti, dan hasrat sesaat lainnya yang dapat merugikan kehidupan berbangsa-bernegara.
Seluruh pejabat dan aparat negara, TNI, Polri, dan seluruh bagian dari lembaga pemerintahan dari pusat sampai daerah diharapkan profesionalitas dan tanggung jawab konstitusionalnya dalam mengawal Pemilu.
Jadilah abdi negara yang berdiri tegas di atas semua golongan secara adil dan bijaksana. Penyelenggara Pemilu dan para pihak terkait niscaya menjadi wasit yang adil, profesional, dan bertanggung jawab.
Kepada seluruh warga bangsa yang terlibat dalam dukung mendukung atau partisan hendaknya menjaga etika dan kedewasaan bersikap dalam menghadapi kontestasi lima tahunan tersebut.
Jauhi hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian dan kemudaratan akibat sikap politik fanatik yang berlebihan.
Khusus bagi seluruh warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaklah menunjukkan uswah hasanah dalam menghadapi dan berpartisipasi pada Pemilu 2024.
Tunjukkan bahwa sebagai anggota dari organisasi keagamaan yang berkemajuan hendaknya berpartisipasi dalam kontestasi politik lima tahunan secara bermartabat dan berkeadaban mulia. Berpartisipasi politik secara cerdas dan mencerdaskan.
Buktikan bahwa warga Muhammadiyah berbeda dari yang lain, yakni berpolitik adiluhung.
Sekaligus dan sama pentingnya, cerdas dan bertanggung jawab dalam menjaga marwah Muhammadiyah sehingga tidak mempolitisasi organisasi demi kepentingan politik sesaat. Apalagi untuk kepentingan pribadi.
Muhammadiyah itu besar dan tidak sepatutnya dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu yang sifatnya sesaat, lebih-lebih dengan mengambil langkah sendiri-sendiri.
Tokoh atau kekuatan politik tentu akan terus berusaha masuk ke dalam Muhammadiyah. Apalagi karena ceruknya menarik dan tidak ada tempat lain untuk mengambil suara selain dari warga Muhammadiyah.
Mereka dengan mudah memanfaatkan keluguan pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah di bawah sehingga Persyarikatan dan amal usahanya hanya menjadi tempat mendulang suara politik semata.
Oleh karena itu, sikap seksama, cerdas, dan bertanggung jawab dari seluruh anggota, kader, dan lebih-lebih pimpinan Muhammadiyah termasuk Aisyiyah dari pusat sampai ranting dan jamaah sangatlah penting.
Muhammadiyah tidak bisa menutup diri dari dinamika politik. Namun, jangan dengan mudah memanfaatkan dan dimanfaatkan para pihak untuk kepentingan politik sesaat yang merugikan Persyarikatan. Bersikaplah cerdas dan seksama dalam menjaga Muhammadiyah.***
____
Sumber: SM edisi 01-15 Januari 2024
Editor: FA