BANDUNGMU.COM, Jakarta — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menerima silaturahim dari Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta pada Senin (15/05/2023).
Pusat Baitul Muslimin Indonesia dipimpin Ketua Umum Hamka Haq. Pada kesempatan itu, Haedar Nashir berpesan agar semua elemen bangsa tidak terseret sekaligus tidak membesarkan arus pertentangan politik.
Apalagi menurutnya, saat ini terdapat dua kecenderungan. Pertama, kecenderungan mempertentangkan agama dengan Pancasila, baik dari kalangan agama maupun kalangan umum.
Kedua, pandangan atas nama multikulturalisme, demokrasi, HAM, dan pluralisme, yang direproduksi untuk dengan memasukan nilai-nilai asing yang bertentangan dengan Pancasila sebagai negara yang berketuhanan pada tatanan negara.
Oleh karena itu, Haedar berpesan agar kalangan agamis maupun sekuler tidak terpancing dengan isu-isu pertentangan yang direproduksi terus menerus itu.
Sebagai organisasi yang ikut membidani lahirnya Republik Indonesia, Muhammadiyah berkomitmen mengawal integrasi antar semua elemen bangsa secara objektif.
“Kita kan sudah sepakat Pancasila yang menjadi dasar negara, dan agama memberi inspirasi bagi lahirnya Pancasila dan substansinya. Agama harus moderat di depan negara, dan negara juga harus moderat di hadapan agama. Hal itulah yang membedakan Indonesia dengan negara sekuler. Pancasila dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana dikatakan Bung Karno, bukan hanya bangsanya yang bertuhan, tapi negara juga bertuhan,” kata Haedar.
Oleh karena itu, Haedar menganggap Bamusi termasuk kelompok lainya menjadi kekuatan penengah yang mengedepankan dialog, silaturahim dan menjaga nilai-nilai agama dalam kehidupan bernegara.
“Inilah menurut saya agenda penting teman-teman di Bamusi dan ormas keagamaan lain,” pesan Haedar.
Atas nasehat dari Haedar ini, Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq menyampaikan komitmen untuk menguatkan nilai-nilai tersebut.
“Saya yakin silaturahim kita makin mempertemukan Muhammadiyah dan Baitul Muslimin Indonesia untuk terus mempersatukan bangsa kita, meski berbeda dalam agama, suku, golongan dan pilihan politik,” pesannya.***