PMB Uhamka
Islampedia

Inilah 5 Amalan Sunah Sebelum dan Sesudah Salat Id di Lapangan

×

Inilah 5 Amalan Sunah Sebelum dan Sesudah Salat Id di Lapangan

Sebarkan artikel ini
Ini 3 keutamaan puasa syawal.*** Foto/ilustrasi: media.istockphoto.

BANDUNGMU.COM — Berdasarkan kriteria hisab hakiki wujudul hilal, hari Senin 2 Mei 2022 bertepatan dengan tanggal 1 Syawal 1443 H. Artinya umat Islam pada hari tersebut dilarang berpuasa, wajib berbuka, dan disunahkan melaksanakan Salat Id.

Selain itu, ada beberapa amalan yang disunahkan sebelum dan sesudah menunaikan Salat Id di lapangan terbuka. Apa saja? Simak ulasan berikut.

1. Disunahkan makan terlebih dahulu

Sebelum berangkat salat Idulfitri dituntunkan untuk makan terlebih dahulu agar tidak mengira bahwa hari tersebut masih puasa, sedangkan salat Iduladha dituntunkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Disunahkan agar sesuatu yang dimakan setelah salat Iduladha adalah daging kurban.

Berdasarkan hadis riwayat Buraidah: “Dari Buraidah berkata: “Rasulullah SAW tidak berangkat pagi pada hari raya Idulfitri kecuali makan terlebih dahulu dan tidak makan pada hari Iduladha kecuali setelah pulang, kemudian makan hasil penyembelihannnya.” (HR Ahmad).

2. Mengenakan pakian yang terbaik

Mengenaikan pakaian terbaik artinya tidak harus yang mahal dan baru. Selain mengenakan pakaian terbaik, disunahkan juga untuk memakai wangi-wangian yang tidak berlebihan.

Baca Juga:  Kasus Wadas dan Catatan Buruk Kepemimpinan

Berdasarkan hadis riwayat dari Jafar bin Muhammad dari ayahnya yang berkata: “Rasulullah SAW memakai pakaian terbagus setiap kali hari raya.” (HR Ahmad).

Selain itu berdasarkan hadis dari Hasan bin Ali yang berkata: “Rasulullah SAW memerintah kami memakai pakaian yang terbagus dalam dua hari raya, memberikan wewangian pada pakaian yang kami pakai dan menyembelih binatang yang paling berharga (mahal).” (HR Hakim).

3. Berjalan menuju tempat Salat Id sambil bertakbir dan melalui jalan berbeda

Berangkat ke tanah lapang membawa sejadah masing-masing dengan berjalan kaki sambil membaca takbir. Pada waktu kembali juga mengambil jalan berbeda dari jalan yang dilalui waktu berangkat.

Mengambil jalan yang berbeda, tentunya akan bertemu dengan orang yang berbeda pula. Oleh karena itu, dengan demikian akan semakin banyak kebahagiaan, keceriaan yang dapat disebarkan dengan sapa, salam, senyuman, dan silaturrahim.

Baca Juga:  Cinta Allah

Berdasarkan hadis riwayat Ibnu Umar: “Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah SAW keluar dari masjid, beliau bertakbir hingga sampai ke musala—yaitu tanah lapang yang biasa digunakan Salat Id.” (HR Hakim).

Selain itu berdasarkan hadis: “Dari Abu Hurairah yang berkata bahwa Rasulullah SAW apabila keluar untuk salat dua hari raya, maka beliau pulang melewati jalan yang berbeda dari jalan sebelumnya.” (HR Hakim).

4. Orang tua termasuk wanita haid dianjurkan ke tempat Salat Id

Hendaklah umat Islam, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak, bahkan perempuan yang sedang haid, mendatangi tempat Salat Id di tanah lapang. Dengan catatan bahwa perempuan yang sedang haid itu hendaknya memisahkan diri dari tempat salat dan tidak turut melakukan salat.

Berdasarkan hadis riwayat Ummu Athiyyah yang berkata:

“Kami diperintahkan mengajak orang yang sedang haid dan orang-orang tua menghadiri dua Salat Id. Lalu mereka menyaksikan jemaah umat Islam dan ajakan mereka. Sementara orang yang haid dipisahkan dari tempat salat. Seorang wanita bertanya, ‘Wahai Rasulullah, salah satu kami tidak punya jilbab.’ Rasulullah menjawab, ‘Hendaklah temannya memberikan jilbab untuknya.’” (HR Bukhari).

Baca Juga:  Inilah 15 Muslimah Hebat Dalam Berbagai Bidang Perjuangan, Termasuk Ada Nyai Dahlan

5. Menebar berbagai jenis kebahagiaan

Menebar berbagai jenis kebahagiaan tujuannya agar jangan ada umat Islam yang kekurangan dan kelaparan ketika lebaran Idulfitri. Oleh karena itu, ada ketentuan zakat fitrah agar semua bisa merasakan kebahagiaan di hari itu.

Berdasarkan hadis: “Sungguh setiap kaum mempunyai hari raya sendiri dan hari ini adalah hari raya kita.’’ (HR Bukhari).

Idulfitri merupakan momen penting yang sangat membahagiakan bagi seluruh umat Islam di dunia. Rasulullah sudah mencontohkan bagaimana amalan-amalan sunah ketika perayaan Idulfitri. Tinggal kita bagaimana mengamalkannya dengan baik.***

PMB Uhamka