UMBandung
News

Inilah 6 Poin Pernyataan Muhammadiyah Terkait Perang Rusia-Ukraina

×

Inilah 6 Poin Pernyataan Muhammadiyah Terkait Perang Rusia-Ukraina

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM — Dunia internasional saat ini sedang harap-harap cemas melihat perang antara Rusia dan Ukraina yang ekskalasinya semakin besar. Melihat perang tersebut, ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, memberikan pernyataan sebagai berikut.

Kesatu, sangat prihatin dengan peperangan Rusia-Ukraina. Peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Sebagian korban adalah masyarakat sipil. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah.

Kedua, mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan.

Baca Juga:  Berdaya Bersama: MPKU dan Kemenkes RI Bersatu Lawan Stunting di Sekolah dan Pesantren Muhammadiyah

Ketiga, mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri peperangan karena akan menimbulkan masalah yang kompleks baik ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.

Keempat, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran diakhiri. Akan tetapi Pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya.

Kelima, mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional. Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga:  Hebat! Siswi SMP Muhammadiyah 8 Bandung Ini Hasilkan Film dan Buku

Keenam, di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya dibangun hubungan antar-negara dan bangsa yang lebih adil, saling menghormati, dan menjauhkan tindakan hegemoni dalam bentuk apapun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan.

PMB UM Bandung