UMBandung
Traveliana

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogjakarta, Lelah Semoga Berkah (1)

×

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogjakarta, Lelah Semoga Berkah (1)

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ace Somantri, Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung

BANDUNGMU.COM — Beberapa hari lalu perjalanan cukup jauh ditempuh yang sebelumnya tidak terbayangkan hal itu terjadi dan terlewati bersama kesebelasan full team.

Istri dan anak-anak alhamdulillah bisa ikut karena anak-anak dalam posisi libur sekolah dan pesantren sehingga momen tersebut tidak disia-siakan. Padahal sebelumnya sempat berujar dalam hati, apakah mungkin bepergian jarak jauh bisa ditempuh lewat darat membawa kendaraan mandiri tanpa dibarengi driver handal dan profesional?

Gumam tersebut tidak sempat disampaikan secara terbuka di depan kesebelasanku yang kusayangi karena khawatir mereka terbawa ciut untuk bersuka cita. Hal yang terbayangkan oleh mereka indahnya perjalanan nanti.

Alhamdulillah satu unit kendaraan tahun 2010 punya orangtuaku dipinjam. Namun ada hal yang harus diperbaiki, yakni salah satu komponen pelengkap kenyamanan berkendara, yaitu air kondisionernya mengalami kerusakan.

Awal mulanya akan berangkat sore hari, tetapi akhirnya tidak jadi karena harus mampir dulu ke bengkel. Jadwal keberangkatan ditunda karena kelelahan. Tepat pukul 03 dini meluncur dari rumah menuju arah tol Cipali melalui kota tahu Sumedang dan masuk pintu tol gerbang Bandara Kertajati Majalengka.

Baca Juga:  DPD IMM Jawa Tengah Periode 2022-2024 Resmi Dilantik

Shubuh di KM 165 ternyata sudah banyak yang mampir untuk tujuan yang sama, bahkan sempat antre masuk kamar toilet. Tidak lama istirahat dan shalat shubuh, langsung meluncur melesat maju menjelajahi tol Cipali yang baru pertama kali menikmatinya.

Kendaraan sangat jarang sehingga kecepatan kilometer rentang 80-100 kecepatan per jam. Jalan tol lurus sejauh mata memandang dan hampir tidak ada belokan sama sekali kecuali masuk rest area dan keluar pintu tol.

Menikmati perjalanan sepanjang jalan tol Cipali, riang guyonan adik kakak pun menjadi suasana ceria penuh canda tawa. Sesekali bicara bersama anak sulungku yang sebentar lagi duduk di bangku kuliah pada kampus yang didambakan.

Baca Juga:  MDMC Dilantik Jadi Sekber Implementasi Program SPAB di DIY

Tidak terasa jarum jam berputar, ternyata sudah masuk wilayah Jawa Tengah bagian barat. Hampir 2 jam sekali mampir di rest area untuk istirahat melepas kejenuhan jalan tol yang lurus.

Hampir 10 jam lebih mengendarai mobil, kaki sudah terasa pegal-pegal, badan agak mulai terasa pegal juga. Namun, karena keinginan yang kuat untuk menjadi driver menempuh jarak jauh, doping minum tolak angin selama perjalanan lebih dari 3 sachet.

Alhamdulillah tepat pukul 15.15 waktu ashar, kami tiba di lokasi yang dituju yaitu Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Sesampainya di lokasi, tidak menunggu lama langsung mengambil kunci kamar yang sudah dipesankan.

Tidak terasa susana dingin langsung meresap pada sekujur tubuh karena ketinggian dari permukaan laut lebih dari 1.600 mdpl. Kami sekeluarga dalam kesebelasan full team dibagi menjadi 3 kamar. Akhirnya semua bisa istirahat rebahan di masing-masing kamarnya.

Menjelang maghrib, dalam kondisi dingin yang cukup terasa pada kaki, mencoba melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk mandi sore. Tanpa diduga, setelah satu guyuran air hangat tidak kuat menahan dinginnya hingga tidak dilanjutkan guyuran berikutnya karena menggigil luar biasa tidak karuan.

Baca Juga:  UM Cirebon Mulai Berbenah Jelang Musywil Muhammadiyah Jabar

Bahkan saking dingin suasana di luar, badan hingga mulut dan leher tegang sekali, seperti orang yang kejang-kejang menahan sakitnya badan.

Istriku bergegas mengambil kayu putih dan minyak herba untuk digosokkan pada tubuhku dan juga memegang cangkir berisi air panas untuk membantu rasa dingin pada telapak tangan.

Setelah 30 menit berlalu mulai berangsur menggigilnya berkurang. Sempat dalam hatiku khawatir akan berlanjut sakit dan terbayang liburan bersama keluaraga tidak happy.

Alhamdulillah berkat istriku yang cekatan menggososkan minyak kayu putih dan minyak herba pada badan dan dua kaki, kedinginan pada tubuhku mereda.

Setelah maghrib handphone berdering ada panggilan dari sang pemilik cottage, ternyata kami sekeluarga diundang makan bersama resto.***

PMB UM Bandung