PMB Uhamka
News

Kemendikdasmen dan Aisyiyah Gelar Seminar Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

×

Kemendikdasmen dan Aisyiyah Gelar Seminar Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Kemendikdasmen Republik Indonesia bekerja sama dengan Pimpinan Pusat Aisyiyah dan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar seminar tentang peran pendidikan karakter dalam menciptakan kesetaraan gender dan lingkungan pendidikan yang bebas kekerasan. Seminar ini berlangsung di Hall Baroroh Baried Gedung Siti Walidah, UNISA Yogyakarta, pada Sabtu (30/11/2024).

Seminar yang mengusung tema “Dari Kelas ke Kehidupan: Menanamkan Nilai-Nilai Nirkekerasan dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Pendidikan” ini berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, seminar diikuti oleh 250 guru dari berbagai daerah di Yogyakarta, meliputi Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul.

Peserta seminar berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga SLB, termasuk sekolah Muhammadiyah, negeri, dan swasta. Selain itu, lebih dari 1.000 guru dan pengurus Aisyiyah dari seluruh Indonesia turut berpartisipasi secara daring. Pada hari kedua, yang akan digelar pada Ahad (01/12/2024), seminar ini akan dihadiri oleh para orang tua murid.

Baca Juga:  Teken MoU Dengan Hitit University Turkiye, UMB Perluas Jaringan Kerja Sama Internasional

Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI Rusprita Putri Utami yang juga menjabat sebagai ketua panitia acara, menyatakan bahwa kejadian kekerasan terhadap anak-anak di Indonesia semakin memprihatinkan. “Pada tahun 2024, tercatat 763 laporan kekerasan di lingkungan pendidikan yang melibatkan lebih dari sepuluh ribu korban anak,” ungkap Prita.

Menurut Prita, data tersebut menunjukkan adanya urgensi untuk memberikan perlindungan yang lebih efektif dan berkelanjutan bagi anak-anak di lingkungan pendidikan. “Fenomena kekerasan yang terus meningkat ini menuntut pendekatan yang lebih holistik dalam menangani dan mencegah kekerasan, khususnya dalam membentuk karakter generasi muda,” tegasnya.

Prita menekankan bahwa upaya pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan tidak akan efektif tanpa dukungan dari seluruh ekosistem pendidikan, yang meliputi sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Baca Juga:  Alhamdulillah, Ketersediaan Oksigen di Puskesmas Mencukupi

“Kolaborasi yang sinergis antara sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, keluarga sebagai lingkungan pertama anak, serta masyarakat sebagai lingkungan sosial yang lebih luas sangatlah penting untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta Warsiti mengungkapkan bahwa kekerasan di lingkungan pendidikan, yang menimpa anak-anak, terjadi di semua jenjang pendidikan, termasuk di perguruan tinggi. Oleh karena itu, seminar ini menjadi salah satu langkah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan ramah anak.

“Upaya untuk meminimalisir dan mengurangi kekerasan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Jika kita berbicara tentang lingkungan sekolah, maka semua pihak, dari guru hingga tukang kebun, kepala sekolah, serta kolaborasi dengan orang tua atau keluarga, harus terlibat,” ujar Warsiti.

Ia berharap, selama dua hari ke depan, acara ini dapat menyatukan langkah dan menyamakan persepsi tentang bagaimana kita semua berperan dalam upaya mengurangi kekerasan di lingkungan sekolah.

Baca Juga:  Buka Lowongan Kerja untuk Petani, Ridwan Kamil: Lahan sampai Bibit Dikasih

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Fajar Riza Ulhaq, Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah, Ketua PP Aisyiyah Siti Aisyah, Sekretaris Umum PP Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah, dan Sekretaris PP Aisyiyah Diyah Puspitarini.

Dihadiri pula oleh Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul Arif Jamali Muis, Staf Khusus Menteri Pendidkan Dasar dan Menengah Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan Muhammad Muhclas Rowi, dan Direktur Pendidikan Sekolah Dasar Muhammad Hasbi.

Termasuk hadir juga Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Yogyakarta Bambang Hadi Waluya, Kepala Balai Bahasa Dwi Pratiwi, Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta Adi Wijaya, serta Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Sarjilah.***(Suri)

PMB Uhamka