UMBandung
Islampedia

Ketika Rasulullah Diracun Wanita Yahudi

×

Ketika Rasulullah Diracun Wanita Yahudi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi (Istockphoto)

BANDUNGMU.COM, Bandung – Nabi Muhammad SAW merupakan nabi akhir zaman yang banyak sekali menghadapi ujian dalam perjalanan dakwahnya. Rasulullah pernah ditimpuk batu, dilempar kotoran, hingga pernah mau dibunuh. Namun, semua ujian itu dihadapi oleh Rasulullah dengan sabar dan ikhlas.

Allah juga tidak membiarkan nabi yang mulia tersebut menderita. Allah selalu memberikan pertolongan. Tantangan, ujian, cobaan, dan hambatan dakwah Rasulullah memang sangat berat. Namun, dengan perjuangan yang gigih tanpa putus asa, dalam waktu singkat, dakwah Rasulullah sudah berhasil menyebar ke seantero dunia.

Satu kisah menarik soal gangguan dakwah Rasulullah adalah ketika suami dari ummul mukminin Aisyah ini saat diracun oleh seorang wanita Yahudi. Berikut kisah lengkapnya yang dikutip dari buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW” karya Fuad Abdurahman.

Baca Juga:  Ilmu Psikologi Bukan Studi Paranormal

Usai perang khaibar, seorang wanita Yahudi menyampaikan keinginannya untuk menjamu Rasulullah dan para sahabat. Ia bertanya tentang bagian daging yang paling Rasulullah sukai. Seseorang mengatakan bahwa Rasulullah menyukai daging kambing muda terutama bagian pahanya.

Wanita Yahudi itu pun menyembelih seekor kambing, membakar dagingnya, lalu membubuhkan racun mematikan pada bagian paha. Setelah itu, ia menyiapkan semua masakannya. Ketika keluar dari masjid setelah menunaikan salat isya, Rasulullah melihat seorang wanita berdiri di tempat yang gelap sambil memegang sesuatu di tangannya.

Baca Juga:  Bolehkah Menambah Bacaan di Doa Sujud Terakhir? Ini Penjelasan Muhammadiyah

Rasulullah bertanya, “Ada apa? Mengapa kau berdiri di situ?” “Aku membawakan sedikit daging panggang untuk Tuan. Aku berharap Tuan berkenan menerimanya,” ujar wanita Yahudi itu.

Rasulullah mengucapkan terima kasih dan meminta salah seorang sahabat untuk mengambilnya. Kemudian, Rasulullah mengajak para sahabat untuk makan malam dengan daging panggang itu. Namun, sebelum semua dimakan, daging itu—dengan izin Allah—mengatakan bahwa ia telah dibubuhi racun.

Seketika itu juga Rasulullah melarang para sahabat memakan daging panggang itu. Namun, ada seorang sahabat yang terlanjur memakan sepotong dan menelannya sehingga tidak lama kemudian ia mengeluh sakit dan akhirnya meninggal dunia.

Si wanita Yahudi itu dipanggil dan diinterogasi, tetapi ia tidak mengaku. Kemudian Rasulullah mengambil sepotong daging tersebut. “Sungguh, daging kambing ini memberitahuku bahwa ia telah dibubuhi racun. Jika memang tidak kau racuni, makanlah!” Akhirnya, wanita itu mengakui perbuatan jahatnya dan meminta maaf.

Baca Juga:  Hukum Berdoa di Media Sosial

Rasulullah bertanya, “Mengapa kau melakukan perbuatan keji ini?” Ia menjawab, “Kaumku berperang melawan kaummu dan banyak di antara kaumku yang terbunuh. Aku ingin meracunimu. Jika kau mati keracunan, berarti kau bukan seorang Nabi. Jika kau seorang Nabi, Tuhan pasti menyelamatkanmu.”

Seteleh mendengar keterangan wanita Yahudi itu dan karena ada seorang sahabat yang terbunuh akibat racunnya, Rasulullah pun memerintahkan para sahabat untuk mengeksekusi wanita tersebut.***

PMB UM Bandung