BANDUNGMU.COM, Bandung — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung menggelar Workshop Literasi Pemuda yang diselenggarakan di Bandoengsche Melk Centre Kota Bandung pada Kamis (21/12/2023).
Dalam sambutan pembuka, Rey, Ketua Pelaksana acara, menyampaikan harapannya agar Workshop Literasi Pemuda dapat menjadi wahana bagi Organisasi Kemahasiswaan (OKP) mahasiswa dan pelajar untuk membudayakan literasi dengan sebaik-baiknya.
Rey menekankan pentingnya peran pemuda dalam membentuk budaya literasi yang kuat di tengah-tengah masyarakat.
“Workshop Literasi Pemuda dapat menjadi sarana yang efektif bagi Organisasi Kemahasiswaan (OKP) mahasiswa dan pelajar untuk mengembangkan dan menanamkan kebiasaan literasi dengan optimal dan berharap peserta dapat membentuk budaya literasi yang kuat di lingkunganya,” ungkap Rey.
Sementara itu, sambutan kedua, Dian Ciptadi, Wakil Ketua KNPI Kota Bandung, sebagai perwakilan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung, mengungkapkan keprihatinan terhadap tingkat literasi pemuda yang masih minim.
Ia mengatakan bahwa acara ini menjadi momentum penting untuk mengembangkan literasi di kalangan mahasiswa dan pelajar se-Kota Bandung serta menyebarkan kesadaran akan pentingnya literasi.
Selain Rey dan Dian, hadir juga Hendra Guntara memberikan sambutanya sebagai perwakilan Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Kota Bandung bahwa tugas MPI KNPI tidak hanya sebatas mengevaluasi dan membingbing.
Namun, juga mengapresiasi acara positif seperti Workshop Literasi Pemuda ini. Ia mendorong agar pemuda memiliki tiga karakter yang kuat: karakter moral, karakter kerja keras, dan karakter literasi yang tangguh.
Kemudian acara ini dibuka oleh Dadang Setiawan selaku Kepala Bidang Pembinaan Pemuda pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung.
Ia menyatakan bahwa pemuda sebagai agen perubahan harus menjadi garda terdepan dalam membangun literasi.
Ia berharap acara semacam ini dapat diperbanyak sebagai langkah konkret dalam meningkatkan tingkat literasi di kalangan pemuda.
Pemateri pertama, Aditya Pratama, seorang jurnalis, menekankan bahwa literasi anak muda tidak hanya terbatas pada membaca dan menulis. Namun, harus diwujudkan dalam aksi nyata.
Ia memotivasi peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan literasi mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, pemateri kedua, Afradiva Muhammad Sidik, Founder Makna Aneka, menyoroti bahwa literasi yang baik harus langsung terhubung dengan realitas, seperti menulis dan mempublikasikan karya tulisan.
Oleh karena itu, ia mengajak peserta untuk aktif dalam mengeksplorasi dan mengekspresikan ide-ide mereka.
Sebagai penutup, Ketua Pelaksana kembali menyampaikan harapannya agar peserta dapat menjadikan Workshop Literasi Pemuda sebagai awal dari penyebaran kesadaran akan pentingnya literasi kepada masyarakat luas.
Semoga acara ini menjadi tonggak awal bagi generasi muda untuk lebih berkontribusi dalam membangun budaya literasi yang kokoh dan berkelanjutan.***
