PMB Uhamka
News

Trik Mudah Menulis Artikel Opini Untuk Pemula

×

Trik Mudah Menulis Artikel Opini Untuk Pemula

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi (Istockphoto).

BANDUNGMU.COM, Bandung – Membaca dan menulis adalah dua pilar utama yang tak terpisahkan dalam membangun peradaban. Hal ini diungkapkan oleh Editor in Chief Bandungmu.com Sukron Abdilah yang menegaskan pentingnya kedua aktivitas ini sebagai kekuatan utama yang saling melengkapi.

“Dengan membaca, kita mentransfer pengetahuan dari generasi ke generasi. Sementara itu, menulis bukan hanya bentuk ekspresi, tetapi juga kekuatan pendorong (driving force) untuk meningkatkan kualitas peradaban,” ujar Sukron.

Menurut Sukron, menulis memiliki nilai lebih dari sekadar aktivitas intelektual. Ia memandangnya sebagai kewajiban moral yang tidak hanya menjaga peradaban tetap ajek, tetapi memelihara kesehatan jiwa. Berdasarkan pengalamannya, Sukron merumuskan 11 langkah strategis yang dapat membantu siapa saja untuk menjadi penulis artikel opini yang andal di media massa.

Baca Juga:  Mantap! Madrasah Tsanawiyah Miftahurrahmah Terbitkan Buku "Sebuah Catatan Akhir Sekolah"

“Langkah pertama yang penting adalah menguatkan tekad. Jadikan menulis sebagai kewajiban moral, bukan sekadar hobi,” jelasnya. Sukron juga menekankan pentingnya membaca secara konsisten. “Baca artikel, berita, buku, atau novel. Membaca karya orang lain adalah cara terbaik untuk belajar.”

Selain itu, Sukron mendorong penulis pemula untuk membiasakan diri menulis setiap hari, meski hanya satu jam. Ia juga menyarankan menciptakan lingkungan yang mendukung, seperti komunitas menulis atau forum diskusi.

“Fokuslah pada bidang yang Anda kuasai, seperti politik, budaya, agama, atau ekonomi. Dengan begitu, Anda dapat mengarahkan ide secara lebih terarah,” tambah penulis “Dahsyatnya Shalat Dhuha” ini.

Baca Juga:  Kekerasan Bukan Jawaban Atas Demonstrasi

Memahami visi misi media

Sukron juga menekankan pentingnya memahami visi dan misi media massa. “Ini membantu kita menyelaraskan ide dengan kebutuhan media, sehingga peluang artikel kita dimuat menjadi lebih besar,” ungkapnya.

Bagi yang baru memulai, Sukron menyarankan untuk terus mengirim tulisan tanpa menunggu hasil. “Jika artikel ditolak, jangan putus asa. Publikasikan tulisan di blog atau platform lain. Yang penting adalah menjaga tradisi menulis,” ujarnya.

Sukron menegaskan bahwa menulis harus diniatkan sebagai bentuk ijtihad intelektual untuk agama, bangsa, dan negara. “Dengan niat yang kuat dan usaha yang konsisten, menulis akan menjadi kontribusi nyata dalam membangun peradaban,” pungkasnya.

Baca Juga:  Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Gelar Workshop AI untuk Penulisan Akademik

Sebagai seorang penulis berpengalaman, Sukron Abdilah memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin menjadikan menulis sebagai bagian dari perjalanan intelektual dan spiritual mereka.***

PMB Uhamka