PMB Uhamka
News

Mengenal Peran MPM PWM Jabar: Dari Dukungan Untuk Imigran Hingga Pengembangan Pertanian

×

Mengenal Peran MPM PWM Jabar: Dari Dukungan Untuk Imigran Hingga Pengembangan Pertanian

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Bandung – Podcast (Siniar) Lazismu Jawa Barat mengundang Lutfi Nurdianchah sebagai narasumber. Pada siniar yang tayang di kanal Youtube Lazismu Jawa Barat pada Minggu (14/07/2024) tersebut, Lutfi memaparkan program kerja MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jabar. Lutfi merupakan Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PWM Jawa Barat.

Sejarah dan peran MPM

Lutfi menerangkan, dalam persyarikatan Muhammadiyah, Majelis Pemberdayaan Masyarakat tergolong bidang yang belum berumur lama. “Dalam persyarikatan, MPM adalah majelis yang terbilang baru. Sekitar 20 tahun yang lalu,” terang Lutfi.

buku

MPM PWM Jabar berfokus untuk membangun program pengentasan kemiskinan masyarakat. “MPM menjadi tempat di mana masalah kemiskinan teratasi di sana. Kami punya tagline (slogan), selama rakyat menderita, tidak ada kata istirahat,” tegasnya. “Di mana ada kemiskinan, maka kita berfokus di sana,” tambah Lutfi.

Baca Juga:  Ribuan Warga Batang Lantangkan Solidaritas untuk Palestina

Tiga bidang

Lutfi mengatakan bahwa sejauh ini program pemberdayaan masyarakat oleh MPM PWM Jabar sudah menggarap tiga bidang. Selain menggarap bidang pertanian dan nelayan, sektor imigran juga menjadi perhatian pemberdayaan. “Kami yang berjalan baru ada tiga, termasuk imigran. Imigran itu TKI. Di situ kami dampingi imigran, kami edukasi, kami jelaskan bahwa sebenarnya tenaga kerja imigran itu pun bisa mengentaskan kemiskinan dengan manajemen yang baik,” ujar Lutfi.

Pertanian menjadi fokus

Dari tiga bidang, sektor pertanian menjadi bidang yang paling dominan dikerjakan. Pada sektor pertanian, MPM PWM Jabar menggarap program “Jamaah Tani Muhammadiyah” (Jatam). “Di Jawa Barat, kami lebih banyak fokusnya di pertanian karena di Jawa Barat ini lahan pertanian cukup luas, dan di beberapa daerah sudah terbentuk Jatam,” ucap Lutfi.

Baca Juga:  Kick Of Program Ramadhan 1446 H Lazismu: Zakat Makmurkan Semua

Jatam adalah program di bidang pertanian berupa pembentukan perhimpunan petani di setiap daerah Jawa Barat. Dikumpulkannya petani menjadi sebuah himpunan bertujuan memudahkan untuk mengedukasi sekaligus saling memberikan informasi tentang cara bertani yang efisien dan produktif. “Ketika tidak berkumpul kadang-kadang para petani bingung. Ketika ada hama harus seperti apa, irigasinya seperti apa, dan hal lainnya perlu ada pendampingan,” kata Lutfi.

Kualitas SDM

Tidak hanya Jatam, ada pula program “Tani Bangkit.” Program ini merupakan pendampingan dan pemberian modal untuk para petani. Baik program Jatam maupun program Tani Bangkit, keduanya diproyeksikan membantu para petani berapa pun luas lahan tanahnya. “Program ini berfokus pada sumber daya manusia. Pemberdayaan itu objeknya orang. Mau berapa pun luas tanahnya, yang terpenting adalah membenahi kualitas orangnya,” ucap Lutfi.

Baca Juga:  Program SMARTK UMMI: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Akuakultur

Sudah ada beberapa daerah yang telah terbentuk Jatam, seperti Kota Bandung, Cianjur, Majalengka, Subang, Indramayu, Tasik, dan Pangandaran. “Dari 27 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat itu sekitar 20 yang sudah ada surat keputusan,” pungkas Lutfi.***(Aqbil)

PMB Uhamka
buku