BANDUNGMU.COM – Pandemi covid 19 melanda hampir seluruh negara, tidak terkecuali Indoneisa. Sudah setahun pandemi covid-19 melanda, tetapi hingga kini belum berakhir. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana. Selain itu, sektor usaha pun belum sepenuhnya pulih.
Di tengah kondisi tidak menentu dampak dari pandemik, jiwa sosial saling bantu dengan sesama harus ditumbuhkan. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Pemuda Muhammadiyah Kota Bandung menggelar kegiatan Jumat berkah bertajuk ”Pemuda Saling Bantu (PSBB)” pada Jumat 12 Maret 2021.
PSBB merupakan kegiatan bagi-bagi beras yang dilakukan aktivis Pemuda Muhammadiyah Kota Bandung kepada masyarakat yang membutuhkan. Misalnya sopir angkot, pemulung, tukang becak, dan petugas kebersihan.
”Bagi-bagi beras ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksankan setiap Jumat. Sekarang sudah memasuki kegiatan yang kedua. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kami untuk ikut mengatasi dampak pandemi covid-19 dari aspek ketahanan pangan,” kata Ketua Pemuda Muhammadiyah, Cepi Aunilah, beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang diinisiasi para pemuda ini dilakukan di beberapa jalan protokol, yaitu di Jl. Wastukencana, Jl. Merdeka, Jl. Jawa, Jl. Diponogoro, dan Jl. Ibrahim Adjie.
”Jumlah beras yang dibagikan pada hari Jumat ini sebanyak 200 paket dengan berat 3 kilogram,” katanya.
Lebih lanjut Cepi berharap pandemik ini cepat berakhir agar dampak sosial kepada masyarakat bisa segera teratasi dan bisa hidup secara normal. Apalagi di Kota Bandung, aku Cepi, jumlah kasus positif setiap harinya bertambah terus sehingga kegiatan masyarakat dibatasi.
”Saat ini kita dalam posisi yang memerlukan toleransi yang cukup besar. Rasa tolong-menolong dengan orang-orang di sekitar kita harus dimunculkan. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut bergerak membantu sesama dengan bersedekah dan berwakaf, terlebih di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini,” ujar Wakasek Kesiswaan SMP Muhammadiyah Antapani ini.
Menurut Cepi, pandemik ini merupakan kesempatan besar untuk bergerak mewujudkan kepedulian terhadap sesama. Cepi menegaskan, hikmah pandemik saat ini, semua orang harus dinamis bergerak, jangan diam.
”Bagaimana hati ini bergerak, pikiran ini bergerak, nurani ini bergerak. Perasaan ini bergerak, lalu kemudian tidak akan bisa dibendung lagi bagaimana tangan dan kaki ini bergerak untuk melakukan kebaikan,” pungkasnya.