UMBandung
News

Mengintegrasikan Teknologi AI dengan Ilmu Bahasa, Sastra, dan Sejarah Ala FAH UIN Bandung

×

Mengintegrasikan Teknologi AI dengan Ilmu Bahasa, Sastra, dan Sejarah Ala FAH UIN Bandung

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Bandung — Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah membuka peluang baru dalam pengumpulan, analisis, dan pemahaman data dalam konteks keilmuan.

Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mendalaminya sejauh mana dampak teknologi dan inovasi AI terhadap disiplin ilmu bahasa, sastra dan sejarah.

Gagasan ini diungkapkan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr H Dedi Supriadi MHum saat membuka acara webinar internasional bertajuk “Kecerdasan Buatan dan Transformasi Digital bagi Bahasa, Sastra, dan Sejarah” yang berlangsung Selasa (31/10/2023).

Acara yang digelar melalui zoom meeting dan disiarkan langsung di saluran Youtube ini diikuti oleh 500 partisipan.

Baca Juga:  Selain Jadi Pengusaha Kosmetik, Inilah Prospek Kerja Lulusan Farmasi UM Bandung

Mereka adalah unsur Dekanat FAH, para ketua/sekretaris jurusan (Bahasa dan Sastra Arab, Sastra Inggris, Sejarah Peradaban Islam, dan Ilmu Perpustakaan & Informasi Islam); para dosen, serta mahasiswa.

Webinar menghadirkan narasumber dari Belanda, Saudi Arabia, dan Indonesia (UIN Bandung).

Di antaranya Prof Tariq Elyas (King Abdulaziz university), Prof Dr Muhammad Munawwar (King Saud University), Siregar PhD (Leiden University Amindin TH), Dr Muthmainnah MPd (Universitas Al-Asyariah Mandar), dan Dr Suparman MAg dan Dr Fadlil Yani Ainusyamsi MAg (UIN Bandung).

Kegiatan ini dimoderatori oleh M Rosyid Ridho (dosen BSA, FAH).

Baca Juga:  Keren Banget! Rina, Mahasiswi UM Bandung Sukses Tulis 8 Judul Buku

“Kita ini hidup di era perkembangan teknologi yang sangat cepat. Melalui webinar ini, mari kita jelajahi sejauh mana teknologi mempengaruhi kita dalam memahami, mempelajari, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu bahasa, sastra, dan sejarah,” kata Dekan.

Ia berharap, para narasumber webinar dari kalangan ahli/praktisi bidang AI dan teknologi digital dapat berbagi ilmu dan wawasan tentang perkembangan terbaru, tren, dan tantangan di dunia bahasa, sastra, dan sejarah.

“Selanjutnya kita akan bangun jaringan, kolaborasi, dan stimulus pemikiran kritis tentang masa depan AI dalam konteks bahasa, sastra, dan sejarah,” katanya.

Baca Juga:  Isi Kuliah Umum di UM Bandung, Ini Pesan Penting Prof Lincolin Arsyad

Dr Fadlil, Prof Muhammad Munawwar, Prof Tariq Ilyas, dan Dr Muthmainnah sepakat bahwa perkembangan teknologi berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pula bidang-bidang klasik, seperti bahasa, sastra, dan sejarah.

Adapun Dr Suparman dan Siregar menyoroti digitalisasi bahan-bahan dan artefak budaya milik bangsa Indonesia yang kini banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional, khususnya di negeri Belanda.

Menurut keduanya, manajemen arsip secara digital tentu mempunyai dampak positif dan perlu dimanfaatkan terutama oleh para peminat sejarah untuk melengkapi puzzle narasi pertumbuhan bangsa kita yang panjang itu.***

Seedbacklink