BANDUNGMU.COM — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Workshop Nasional Implementasi Kurikulum Kampus Merdeka ‘Revitalisasi Rancang Bangun Kurikulum Berbasis Kampus Merdeka Menuju World Class University’ di Hotel Puri Khatulistiwa, Jumat (30/04/2021).
Acara workshop FEBI UIN Bandung yang dihadiri Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, ini menghadirkan pembicara Dedi Gumilar, praktisi dan aktif bekerja di BUMD PT Agronesia dan Dr. Cepi Riyana, M.Pd., akademisi sekaligus praktisi bidang teknologi pendidikan.
Dalam sambutannya, Dekan FEBI, Dr. Dudang Gojali, M.Ag. mengatakan, “Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk respons kita terhadap perubahan, yakni usaha adaptasi terhadap sistem belajar MBKM, di mana dosen dan mahasiswa menjadi ujung kehadiran dan tujuan ikhtiar kita hari ini,” ujar Dudang.
Wakil Rektor I UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., juga menyampaikan bahwa UIN Bandung sedang menapaki tangga rekonginsi internasional.
“Tujuan kita jangan hanya sebatas asia tenggara, tetapi sudah harus mulai menaiki tangga internasional. Menaiki tangga ini tentu tidak bisa sendiri, harus bergotong royong dan kami harap FEBI bisa berkontribusi besar,” ujarnya.
Rosihon juga menjelaskan bahwa MBKM bisa menjadi sarana UIN menuju rekognisi internasional menjadi world class university.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan, “MBKM ini merupakan representasi dari upaya meluluh bersama waktu dan lingkungan atau yang disebut dengan kemampuan adaptasi. Hal tersebut harus tetap dihargai sebagai ilmu karena inilah cara kita menghadapi dinamika,” ujar Ali.
Ia juga menegaskan bahwa setiap personal itu unik, sama seperti di dunia pendidikan yang tidak bisa hanya berdasarkan text book.
Ali percaya bahwa dengan mengolaborasikan kemampuan kita dengan kemampuan orang lain yang lebih baik atau lebih ahli di bidangnya adalah solusi.
“Kita harus membuka cakrawala agar kita bisa membuka diri pada orang lain. Learning to know, learning to do, learning to be. Perguruan tinggi harus mengajarkan agar mahasiswa bisa bekerja sama yang muaranya pada learning to be living together, selaras dengan konsep MBKM yang diformulasikan sedemikian rupa agar tidak menyusahkan mahasiswa,” jelas Ali.
Dalam Workshop ini, Dedi Gumilar selaku praktisi dan aktif bekerja di BUMD PT Agronesia membahas tentang ‘Konstruksi Rancang Bangun Kurikulum berbasis Kampus Merdeka Mempersiapkan Lulusan Siap Kerja’ yang membagikan pandangannya terkait para lulusan sarjana.
Menurut Dedi, rancang bangun kurikulum MBKM yang sudah disusun oleh para Dosen FEBI UIN Bandung sudah sangat baik dan memadai untuk kebutuhan lapangan kerja. Tinggal implementasinya saja, memperkuat mahasiswa dengan kemampuan praktis diperbesar bobotnya agar kelak setelah lulus menjadi Sarjana Ekonomi yang siap pakai dan berdaya saing.
Sedangkan Dr. Cepi Riyana, M.Pd. akademisi sekaligus praktisi bidang teknologi pendidikan membahas tentang “Revitalisasi Rancang Bangun Kurikulum Berbasis Kampus Merdeka Menuju World Class University”. Cepi melakukan review and assessment kurikulum dan rencana pembelajaran FEBI yang dianggap sudah sesuai juga representatif.
Deni Kamaludin Yusup, Wakil Dekan I dan Ketua Pelaksana workshop, menyampaikan review hasil workshop bahwa Revitalisasi Rancang Bangun Kurikulum MBKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam output-nya akan disusun menjadi Buku Panduan Kurikulum. Penerapannya akan diarahkan untuk mempersiapkan lulusan yang unggul dan siap pakai sehingga UIN Bandung dapat bersiap menjadi World Class University.
“Mudah-mudahan ini membawa semangat baru dalam menghadapi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” pungkasnya.