BANDUNGMU.COM, Tangsel — Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan telah memiliki impian untuk mendirikan sebuah universitas atau perguruan tinggi sejak tahun 1920-an. Namun, impian tersebut baru terwujud pada tahun 1955 dengan berdirinya Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
UMJ menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) pertama dan tertua di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Saat ini, Muhammadiyah telah memiliki 172 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga Malaysia.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, menceritakan tentang awal mula berdirinya UMJ. Menurutnya, UMJ memiliki keunikan tersendiri karena meskipun didirikan di Jakarta, perkuliahan awalnya dilakukan di Padang Panjang, Sumatra Barat. “Namanya Universitas Muhammadiyah, tetapi hanya memiliki Fakultas Hukum dan Fakultas Filsafat,” ungkap Muhadjir di acara Wisuda Sesi 1 UMJ di Tangerang Selatan pada Kamis (30/05/2024).
Setelah dua tahun di Padang Panjang, UMJ kemudian dipindahkan ke Jakarta dengan identitas baru, yaitu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Perubahan ini mengikuti kebijakan Kementerian Pendidikan saat itu untuk mempercepat pengadaan guru di Indonesia.
Kemudian, PTPG berubah lagi menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan akhirnya menjadi bagian dari UMJ hingga sekarang. Meskipun saat masih berstatus PTPG belum ada FKIP, fakultas tarbiyah baru dibuka pada tahun 1962. “Prosesnya sangat rumit, seperti kelahiran anak pertama yang mencari polanya,” kata Muhadjir.
Muhadjir mengajak seluruh alumni UMJ untuk bersyukur karena UMJ adalah PTMA pertama dan tertua di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Kini, jaringan PTMA telah berkembang menjadi 172 perguruan tinggi yang tersebar luas.
Dari Jakarta, perkembangan ini menyebar ke seluruh penjuru tanah air, termasuk ke Malang, Jawa Timur, dengan berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sebelumnya bernama Universitas Muhammadiyah Jakarta di Malang.***
__
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA
