BANDUNGMU.COM, Bandung – Dari luar, bangunan di Jalan Moh Toha Nomor 44-46, Kota Bandung, mungkin tampak biasa saja. Namun, begitu Anda melangkahkan kaki ke dalamnya, Anda seperti dibawa menyusuri lorong waktu dunia penerbitan buku Islam di Indonesia.
Deretan buku dan Al-Quran di lobi, aroma khas kertas yang menyeruak, serta suasana tenang menjadi pengingat bahwa gedung ini adalah rumah bagi salah satu penerbit legendaris Jawa Barat: CV Penerbit Diponegoro.
Didirikan pada 12 Juli 1963, CV Penerbit Diponegoro memiliki sejarah panjang yang tak terpisahkan dari perkembangan khazanah ilmu pengetahuan Islam di Nusantara. Pada awal perjalanannya, penerbit ini berfokus pada kitab kuning untuk pesantren seperti Majmu Syarif, Kitab Al-Barzanji, hingga buku-buku praktis seperti Yasin Tahlil dan panduan shalat berdasarkan madzhab Syafii.
Transformasi penerbitan dari era ke era
Perjalanan CV Penerbit Diponegoro mencerminkan dinamika zaman. Di era 1970-1980-an, penerbit ini mulai memproduksi Al-Quran serta buku-buku referensi berbahasa Arab, Indonesia, dan Sunda. Perubahan besar datang pada era 1990-an, ketika mereka meluncurkan Al-Quran terjemah dengan gaya khas seperti Bombay Al-Aliyy dan mushaf seperti Al-Ajib, Al-Hakim, dan Al-Qayim.
Hingga kini, penerbit ini tetap setia pada misi awalnya: menyebarkan ilmu pengetahuan Islam melalui buku-buku berkualitas. Buku-buku seperti Soal Jawab Tentang Berbagai Masalah Agama karya Ahmad Hassan, ulama besar dari Persatuan Islam (Persis), tetap menjadi salah satu karya yang paling dicari. Buku ini tidak hanya diterbitkan dalam empat jilid, tetapi juga menyajikan tema-tema yang masih relevan hingga hari ini.
Harta karun buku klasik dan antik
Selain buku tersebut, CV Penerbit Diponegoro juga dikenal dengan terbitan klasik lainnya, seperti Adakah Tuhan? Pertukaran Pikiran Tentang Ada Tidaknya Tuhan karya Ahmad Hassan. Buku-buku semacam ini menjadi incaran kolektor, tidak hanya karena isinya yang mendalam, tetapi juga karena kualitas cetakannya yang awet.
Tidak banyak penerbit yang mampu bertahan lebih dari setengah abad dengan konsistensi seperti ini. CV Penerbit Diponegoro menjadi bukti bagaimana dedikasi terhadap literasi keislaman dapat melahirkan karya-karya monumental yang melintasi zaman.
Bagi pencinta buku, CV Penerbit Diponegoro bukan sekadar penerbit, melainkan sebuah institusi sejarah yang terus memberikan kontribusi penting dalam menjaga dan memperkaya literasi Islam di Indonesia. Dengan setiap halaman buku yang dicetaknya, penerbit ini menorehkan jejak panjang yang tidak lekang oleh waktu.***