UMBandung
Islampedia

Pandangan Muhammadiyah Tentang Roh Gentayangan

×

Pandangan Muhammadiyah Tentang Roh Gentayangan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi (media.istockphoto)

BANDUNGMU.COM — Dalam pandangan Muhammadiyah, roh merupakan urusan Allah. Sebagai aspek akidah dan gaib, Allah hanya memberikan sedikit ilmu tentang roh kepada manusia.

Oleh karena itu, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ghoffar Ismail menegaskan bahwa persoalan akidah dan gaib harus berdasarkan hadis mutawatir minimal sahih.

“Hal-hal tentang roh yang berasal dari Al-Quran dan Sunah bisa digunakan. Hal-hal tentang roh dari riwayat yang lemah atau penafsiran semata adalah syubhat. Perkara syubhat lebih baik ditinggalkan,” tegas Ghoffar dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (09/11/2022).

Ghoffar menjelaskan bahwa kata “roh” dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 21 kali dengan makna yang beragam. Di antaranya: Jibril, Al-Quran, wahyu, pertolongan Allah untuk hamba-Nya, Isa Al-Masih, dan tahapan terkahir penciptaan Adam.

Baca Juga:  Perang Israel vs Palestina Murni Karena Politik dan Perebutan Wilayah Kekuasaan

Kategori roh

Mengutip Al-Ghazali, Ghoffar mengatakan bahwa secara integral roh masuk, menempati, berhubungan dengan tubuh, dan beradanya secara khusus.

Dari pemahaman ini, roh terbagi dalam lima kategori. Di antaranya roh hissi (panca indera); roh khayali (sesuatu yang ditangkap indera, disimpan dalam memori, dikirim ke roh aqli); roh aqli (makna luar daripada sensualitas dan imajinatif); roh fikri (ilmu pengetahuan dan logika), dan ruh qudsi (khusus dimiliki para Nabi).

Setelah menguraikan penjelasan Al-Ghazali tentang roh, Ghoffar kemudian menerangkan perihal roh manusia setelah meninggal. Menurutnya, alam itu terbagi menjadi tiga, yaitu alam dunia, alam barzakh, dan alam akhirat.

Ketiga jenis alam itu memiliki status dan aturan sendiri. Alam dunia adalah refieksi dari jasad, sedangkan roh sebagai bagiannya. Namun, sebaliknya alam barzakh adalah refleksi dari roh, sedangkan jasad sebagai bagiannya.

Baca Juga:  Mengharukan! Jalan Terjal Dai 3T Muhammadiyah, Ditolak hingga Ditangkap Aparat

Yang terakhir alam akhirat atau dar al-qarar adalah alam setelah kebangkitan manusia dari kuburnya untuk mendapatkan balasan dan jasad dan roh digabungkan kembali.

Kematian atau maut adalah berpisahnya roh dengan jasad. Ketika pemisahan tersebut terjadi, roh berada di alam barzakh atau alam kubur.

Ibarat perjalanan waktu, manusia yang sudah pindah ke alam lain tidak akan kembali ke alam semula. Roh manusia yang sudah pindah ke alam barzakh juga tidak akan kembali ke alam dunia.

Dengan demikian, ketika seorang meninggal (mati, berpisah jasad dari rohnya), ia tidak akan kembali ke alam dunia. Pada hari kiamat nanti orang-orang kafir akan memohon kepada Allah agar dikembalikan lagi ke dunia untuk beramal saleh, tetapi permintaan itu tidak dikabulkan oleh Allah.

Baca Juga:  Inilah 10 Tips Mencintai Al-Quran

Roh gentayangan?

Ada beberapa pendapat tentang keberadaan roh setelah meninggal hingga hari kiamat. Dari sekian banyak pendapat yang ada, tidak satu pun yang menerangkan bahwa ada roh yang gentayangan.

“Roh orang-orang beriman berada di alam barzakh yang luas yang di dalamnya ada ketenteraman dan rezeki serta kenikmatan, sedangkan roh orang-orang kafir berada di barzakh yang sempit yang di dalamnya hanya ada kesusahan dan siksa,” ucap Ghoffar sambil mengutip QS Al Mukminum ayat 100.***

____

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: FA

PMB UM Bandung