UMBandung
Islampedia

Pengajian di Masjid Akan Mendatangkan Ketenangan dan Keberkahan

×

Pengajian di Masjid Akan Mendatangkan Ketenangan dan Keberkahan

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Karawang — Ketenangan, rahmat, dan pengampunan menjadi anugerah yang dijanjikan Allah bagi setiap kelompok yang berkumpul di rumah-Nya untuk membaca dan mempelajari Al-Quran. Pesan ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai Saad Ibrahim dalam pengajian di Masjid Nahru Hayat, Karawang, pada Jumat (03/01/2025).

Dalam tausiyahnya, Kiai Saad mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadis ini menjadi landasan penting untuk memahami keutamaan berkumpul di masjid untuk membaca dan mengajarkan Al-Quran.

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan mereka saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), dinaungi rahmat, dikelilingi para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan-Nya,” ungkapnya di awal pidato.

Baca Juga:  Mengenal Tiga Macam Produk Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah

Kiai Saad menjelaskan bahwa jamaah yang hadir telah memenuhi semua kriteria yang disebutkan dalam hadis tersebut. Ia menegaskan bahwa ketenangan, rahmat, dan kehadiran malaikat menjadi bagian dari mereka yang berkumpul untuk mengaji. “Kita ini sedang berkumpul di salah satu baitun min buyutiLlah (rumah Allah), mengajarkan satu sama lain. Oleh karena itu, ketenangan dan keberkahan menjadi milik kita saat ini,” ujar Kiai Saad.

Lebih lanjut, ia menguraikan makna mendalam dari istilah nazalat dalam hadis. Menurutnya, kata tersebut menunjukkan bahwa ketenangan yang diberikan Allah turun dengan mudah, tanpa hambatan. Kehadiran rahmat Allah dan malaikat yang mengelilingi jamaah menegaskan keberkahan aktivitas pengajian.

Baca Juga:  Muhammadiyah Dukung Petani, Mengokohkan Pilar Ekonomi dan Kedaulatan Pangan

“Yang paling tinggi ialah Allah menyebut-nyebut kita kepada para malaikat. Allah membangga-banggakan kita, dan ini berarti salah satu hal terpenting, yakni Allah telah mengampuni dosa-dosa kita,” imbuhnya.

Kiai Saad menekankan bahwa pengampunan dosa merupakan kunci utama dalam hubungan seorang hamba dengan Allah. “Kalau dosa kita diampuni, selesai urusan kita dengan Allah. Baru kita bisa menyelesaikan urusan dengan sesama manusia,” ujarnya.

Pidato tersebut menjadi pengingat akan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat pengajian, tidak hanya untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga untuk meraih ketenangan dan keberkahan. Suasana khusyuk dan teduh di Masjid Nahru Hayat mencerminkan pesan hadis yang disampaikan, sementara jamaah yang hadir mengikuti pengajian dengan penuh antusiasme.***

PMB Uhamka