UMBandung
News

PMB UM Bandung 2023-2024, Agung TW: Rekrut Mahasiswa dengan Cara Kreatif

×

PMB UM Bandung 2023-2024, Agung TW: Rekrut Mahasiswa dengan Cara Kreatif

Sebarkan artikel ini
Pesonamu UM Bandung
Suasana PESONAMU UM Bandung 2022 (Dok Promosi & PMB UM Bandung).***

BANDUNGMU.COM, Garut — Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), terutama di kampus UM Bandung untuk tahun akademik 2023-2024 sudah dimulai!

Bahkan, sejak pertengahan November 2022 atau pascamuktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke 48 yang digelar di Solo, PMB di universitas ternama di Kota Bandung tersebut sudah dibuka.

Kami, yang menjadi garda terdepan, baik dalam kepanitiaan PMB maupun Promosi, rasanya perlu merencanakan program dalam merekrut mahasiswa baru untuk periode ini.

Hal itu penting, sebab konsep dan strategi dalam penerimaan mahasiswa baru di UM Bandung untuk 2023-2024 perlu perencanaan matang dan harus lebih baik dari PMB sebelumnya.

Sebab itu, pada Rabu 4 Januari 2023, tim PMB dan Promosi UM Bandung mengadakan rapat kerja di Garut atau di sekitar tempat wisata Darajat Pass.

Tim yang berjumlah 14 orang berangkat dari kampus pukul 14.00 WIB dengan menggunakan 7 motor. Kami saling berboncengan.

Ke Garut via Kamojang

Sehari sebelumnya, kami bersepakat ke daerah berjuluk Swiss Van Java lewat Kamojang. Atau tidak lewat jalur biasa (via Nagreg).

“Lewat Kamojang pemandangannya bagus!” ucap Agung Tirta Wibawa, Kepala Bagian PMB & Promosi UM Bandung.

“Tapi pastikan motor dalam kondisi fit. Soalnya lewat Kamojang tanjakannya tajam dan berkelok-kelok,” sahut Difa, fotografer tim PMB & Promosi mengingatkan.

Saya yang belum pernah ke Garut via Kamojang, tentu penasaran, juga agak was-was. “Jangan-jangan motor saya enggak kuat ‘mendaki’ lewat Kamojang,” celetuk saya dalam hati.

“Sudah, pakai motor ente aja ke Garutnya. Jangan pakai motor Firman,” kata Hanif, salah satu content creator PMB & Promosi.

Firman itu salah satu tim pemberitaan yang ada di PMB & Promosi UM Bandung, yang juga Voice Over (pengisi suara) untuk program Campus News di Youtube UM Bandung.

Baca Juga:  Ustadz Adi Hidayat Masuk Kepengurusan Majelis Tablig PP Muhammadiyah

Lantaran motor Beat saya tahun 2015 itu rajin perawatan, walau telat-telat sedikit, tapi saya yakin, ‘kuda besi’ itu kuat dan teruji.

Beat saya yang masih mulus itu pun akhirnya meluncur dengan Firman sebagai sopirnya. Teman-teman yang lain pun bergerak. Kami lewat Sapan-Majalaya-Ibun-Kamojang-Samarang.

10 menit setelah kami menepikan motor di depan warung-warung sekitar Kamojang Hill Bridge, hujan pun turun menderas. “Untung udah di sini,” celetuk saya.

Kami menikmati gorengan, pop mie, jeruk, batagor, kopi, STMJ, dan bebagai camilan lainnya untuk menopang rasa lapar.

Setelah hujan mereda, kami pun melanjutkan perjalanan menuju tujuan kami, sebuah hotel yang sudah kami pesan lewat aplikasi di sekitar Darajat Pass, Garut.

Ketika menulis ini, ternyata saya baru tahu Kamojang, seperti yang saya baca di website ESDM adalah tempat Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pertama di Indonesia.

Pantas saja, sepanjang jalan, terutama setelah melewati Kamojang Hill Bridge, saya melihat di sebelah kiri pipa-pipa ‘raksasa’ melintang, bak ular yang sedang istirahat di pinggir hutan.

Di sana pula atau di wilayah PLTP itu terdapat Kawah Kamojang (KMJ) atau Kawah Kereta Api, yang merupakan sumur panas bumi pertama di Indonesia yang dibor oleh Belanda pada 1926 atau 14 tahun setelah Muhammadiyah berdiri.

Setengah jam jelang azan magrib, kami pun sampai di penginapan. Sebagian dari kami yang belum solat asar, langsung bergegas menuntaskan kewajiban itu.

Sekoteng dan nasi liwet

Di tengah-tengah istirahat menjelang makan malam, penjaja Sekoteng sudah nangkring di halaman penginapan kami.

Beberapa teman pun memesan minuman hangat beraroma jahe khas Jawa Tengah itu, termasuk saya.

Sekoteng pun tandas bersamaan dengan dihidangkannya nasi liwet untuk makan malam kami. “Guys, nasi liwet ready!” teriak Genya, pengelola Tiktok UM Bandung.

Baca Juga:  ABS Bandung dan Jabar Saber Hoaks Edukasi Anak Muda Soal Literasi Digital

“Sebenarnya perut ini sudah kenyang dengan Sekoteng,” sambung Pak Agung, Sang Kabag PMB & Promosi. Beberapa rekan pun menyatakan hal yang sama.

Akhirnya, kami tak langsung makan, tapi berkumpul di salah satu ruang penginapan untuk briefing tentang kegiatan sebelum rapat kerja yang dikomandoi oleh Agung TW, sapaan akrab Kabag PMB & Promosi UM Bandung.

Sesuai arahannya, kami dibagi menjadi beberapa divisi, sesuai yang ada di bagian PMB & Promosi, yakni Divisi Produksi (pengelola media sosial), Divisi Penerimaan Mahasiswa Baru, dan Divisi Pemberitaan.

“Nah, sekarang mari kita makan. Perut sudah mulai lapar. Setelah makan, silakan kumpul per-divisi untuk ngobrolin rencana kerja,” ungkap Agung.

Kami pun menuntaskan nasi liwet buatan pemilik penginapan. Sambal nan pedas plus lalapan, goreng tempe, juga goreng asin membuat makan malam menjadi nikmat. “Pintu tolong dibuka, biar terasa angin Garutnya,” seloroh Agung.

Rapat kerja PMB & Promosi UM Bandung

Setengah jam kemudian atau tepat pukul 20.00 WIB, masing-masing divisi berkumpul di ruang berbeda untuk membicarakan program kerja PMB periode 2023-2024 dengan membawa kertas dan pena.

Tepat pukul 20.30 WIB, kami berkumpul lagi di salah satu ruangan penginapan, tempat kami menikmati nasi liwet untuk mempresentasikan hasil rembukan setiap divisi di hadapan Kabag PMB & Promosi.

“Silakan, untuk yang pertama dari divisi penerimaan mahasiswa baru,” kata Agung diiringi tepuk tangan hadirin.

Tim yang terdiri atas Abdul Rohim, Rizky, Sandra, Tao, dan Rio ini pun memaparkan segala hal teknis terkait penerimaan mahasiswa baru UM Bandung.

Selama ini, bila ada calon mahasiswa yang hendak mendaftar, maka merekalah yang melayaninya.

“Jangan lupa, tiap orang (tim PMB & Promosi) harus paham alur pendaftaran mahasiswa baru dan semua pembiayaannya,” pesan Ohim, panggilan akrab Abdul Rohim mengingatkan.

Baca Juga:  Lima Arahan Presiden Soal Kesiapan Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024

Hal itu penting, sebab jika suatu saat para admin PMB berhalangan hadir, maka tim lain yang ada di PMB & Promosi bisa membantu jika ada calon mahasiswa atau siapa pun meminta informasi mengenai pendaftaran mahasiswa.

Selanjutnya giliran dari Divisi Pemberitaan. Tim ini terdiri atas Feri, Firman, Cecep, dan Mute. Merekalah yang selama ini membuat berita tentang berbagai kegiatan kampus.

“Untuk periode 2023-2024, kami akan fokus membuat berita feature. Berita khas ini nyaris tak kami garap di periode sebelumnya,” kata Feri.

Lalu divisi terakhir, yakni divisi produksi konten untuk media sosial UM Bandung. Mereka terdiri atas Genya, Hanif, Walid, dan Difa.

Mereka mengatakan, ke depan akan mengajak kolaborasi dengan tim konten dari kampus lain, misalnya UMM, Unisa, dan lain-lain untuk membuat konten.

Tak hanya itu, tim ini pun dalam waktu dekat akan menyeleksi calon mahasiswa untuk dijadikan sebaga model untuk kebutuhan promosi kampus UM Bandung.

“Termasuk merencanakan gaya kostum sesuai kebutuhan konten supaya hemat,” terang Genya.

Itulah sebagian program atau rencana untuk bagian PMB & Promosi UM Bandung periode 2023-2024.

“Kita harus kerja keras mendapatkan mahasiswa baru dengan cara-cara yang kreatif. Semoga tahun ini lebih baik dan berkah,” tutup Agung menutup rapat kerja, tepat pukul 23.30 WIB.

Berendam di Awit dan kembali ke Bandung

Keesokan pagi atau 5 Januari 2023 sekitar pukul 08.00 WIB kami menuju pemandian air panas Awit Sinar Alam Darajat, Garut.

Siangnya atau setelah solat duhur, kami pun kembali ke Bandung via Cijapati dan langsung ke kampus tercinta, UM Bandung.***(CH)

PMB UM Bandung