UMBandung
Islampedia

Sejarah Masuknya Islam ke Papua

×

Sejarah Masuknya Islam ke Papua

Sebarkan artikel ini
Dokumentasi TvMu Channel.

BANDUNGMU.COM — Sebagian ahli sejarah menyebutkan bahwa Islam adalah agama yang masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 Masehi. Hal yang membuat penasaran banyak orang, seperti apa sejarah masuknya Islam ke tanah Papua?

Mengutip Youtube TvMu Channel, Senin (31/07/2023), ternyata sejarah Islam masuk ke Papua ditemukan jauh sebelum para penjajah datang ke Indonesia.

Dokumentasi TvMu Channel

Bahkan ada suku Papua yang menjadikan Al-Quran sebagai lambang atau pegangan hidup. Selain itu, suku ini juga melarang warganya untuk memakan babi.

Menurut Raja Patipi ke-16, Haji Ahmad Iba, Islam masuk ke tanah Papua sejak 17 Juli 1224 Masehi. Islam di Papua disebarkan oleh Syaikh Iskandar Syah atas mandat Syaikh Abdur Rauf dari Kerajaan Pasai.

Baca Juga:  Mendidik Kehendak di Bulan Suci Ramadhan

Al-Quran merupakan peninggalan Raja Patipi ke-1 yang didakwahi pertama kali oleh Syaikh Iskandar Syah ketika itu.

Mengapa Islam di Papua tidak berkembang? Raja Patipi ke-16 menjelaskan bahwa Raja Patipi ke-1 yang bernama Kris Kris memeluk Islam dan mengangkat Syaikh Iskandar Syah menjadi imam di Kerajaan Messia Papua.

Lalu beberapa tahun kemudian terjadi tsunami di Messia yang melenyapkan masjid dan beberapa warga sekitar.

Dokumentasi TvMu Channel

Buktinya di Fakfak, Kampung Kokas, telah ada sebuah masjid bernama Masjid Patimburak sejak 1870 Masehi. Uniknya, masjid ini dibangun atas kerja sama umat muslim, Kristen, dan kaum adat.

Baca Juga:  Bila Hidup Ingin Berkah dan Bahagia, Perkuat Jalinan Silaturahmi

Berdiri Muhammadiyah

Kemunduran Islam di Papua diawali dengan kedatangan penjajah Belanda yang mendirikan benteng pertama yaitu Benteng Fort Du Bus.

Pada 1930 Tengku Bujang, seorang yang statusnya diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda tiba di Merauke dan memulai dakwahnya dengan membangun Masjid Spadin. Ia memulai khutbah Jumat dengan bahasa Indonesia.

Tengku Bujang adalah tokoh yang mendirikan Muhammadiyah pertama kalinya di Papua. Muhammadiyah juga hadir di Fakfak pada 1933. Mereka adalah Raja Rumbati, Haji Ibrahim Bau, dan Daeng Umar.

Baca Juga:  UM Bandung Gelar Upacara HUT ke-77 Republik Indonesia, Ini Pesan Rektor
Dokumentasi TvMu Channel

Namun, sayang hal ini tidak berlangsung lama karena Haji Ibrahim ditangkap dan Daeng Umar diasingkan. Muslim pun tidak diberi ruang berkembang oleh Belanda hingga akhir 1950-an.

Ternyata Islam di Papua sudah ada sejak zaman dahulu. Kita sebagai generasi penerus harus berani membuka sejarah karena Islam telah memberikan damai di Papua.***

PMB UM Bandung