PMB Uhamka
Islampedia

Sikap Muslim Saat Menjalankan Puasa Ramadhan

×

Sikap Muslim Saat Menjalankan Puasa Ramadhan

Sebarkan artikel ini
Sikap Ini Yang Sebaiknya Dipraktikkan Umat Muslim Saat Menjalankan Puasa Ramadhan (Foto: Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Prof. Dr. Makhmud Syafe'i, M. Ag)

BANDUNGMU.COM –Pada bulan suci Ramadhan, setiap orang yang beriman wajib melaksanakan ibadah puasa dan menahan hawa nafsu.

Begitulah yang dikatakan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Prof Dr Makhmud Syafe’i, MAg, dalam Kajian Spesial Ramadhan yang disiarkan Televisi Muhammadiyah Stasiun Bandung (TvMU Bandung) belum lama ini.

Syafe’i mengatakan bulan Ramadhan memiliki makna, yakni bulan yang membakar nafsu manusia baik syahwat ataupun amarah.

Ada beberapa macam nafsu yang ada pada manusia, salah satunya nafsu lawwamah yang bersifat tidak konsisten.

Baca Juga:  Masa Idah Perempuan Yang Ditinggal Mati Suaminya

”Nafsu ini terjadi ketika melakukan ibadah, tapi akhirnya menjadi orang-orang yang menyesali atas perbuatannya,” ucap Syafe’i.

Muhammadiyah sendiri, sambung Syafe’i, memiliki tujuan, yakni mengantarkan umat muslim menuju surga Jannatun Naim atau surga yang penuh kenikmatan.

Muhammadiyah jadi jembatan

Sedangkan surga firdaus, tingkat yang paling utama terbuat dari emas murni dan diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman, beramal soleh, serta mereka yang bersih dari noda dan dosa.

”Kita ingin bersama-sama mengajak serta bercita-cita berkeinginan, paling tidak masuk pada pintu gerbang Jannatun Naim,” jelasnya.

Baca Juga:  Lima Pengertian Ummatan Wasathan

Adapun Muhammadiyah ingin mengantar ke surga Jannatun Naim untuk memenuhi undangan Allah masuk ke dalam golongan-Nya.

”Kenapa Muhammadiyah hanya sampai mengantarkan ke pintu gerbang surga Jannatun Naim? Karena Muhammadiyah tidak punya surga, yang punya surga itu Allah,” katanya.

Ia mengatakan bahwa Allah sangat mencintai orang yang hidup di dunia dengan sifat yang rendah hati dan tidak sombong.

Selain itu, orang yang apabila direndahkan, diejek, ataupun dihina oleh orang lain, orang tersebut tidak membalasnya.

Baca Juga:  Horeee! 5 Hari Lagi UM Bandung Gelar Wisuda ke-2 Secara Luring

”Orang itu pun menjawab dengan keselamatan dan kedamaian tidak serta merta melawan, tapi memberikan solusi yang terbaik. Kita mengalah untuk menang dalam pengertian menang menurut Allah,” ungkapnya.

Menurut Syafe’i, orang yang membelanjakan hartanya secara tidak boros dan tidak kikir pun termasuk golongan yang dicintai oleh Allah SWT.

”Saya berharap dalam Ramadhan kita bisa menjadi pribadi yang soleh,” imbaunya.***(Firman Katon)

PMB Uhamka
buku