UMBandung
News

Tahun Baru Terobosan Baru: Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Wajibkan Santri Memakai Batik Tapak Suci

×

Tahun Baru Terobosan Baru: Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Wajibkan Santri Memakai Batik Tapak Suci

Sebarkan artikel ini

Oleh: Nofiem Taufiqul Akbar*

BANDUNGMU.COM — Pada tahun ajaran 2024/2025, Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya, Jawa Barat, memperkenalkan kebijakan baru dengan mewajibkan seluruh santri dan santriwatinya mengenakan batik Tapak Suci setiap hari Selasa.

Pada awalnya, setiap hari Selasa, para santriawan dan santriwati Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon mengenakan seragam hitam putih. Kebiasaan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Selain itu, kegiatan latihan rutin Tapak Suci di lingkungan Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon awalnya hanya bersifat anjuran. Namun, dalam dua tahun terakhir, antusiasme santri dan guru untuk mengikuti latihan Tapak Suci telah diterima dengan sangat positif.

Terobosan baru ini bertujuan untuk mengoptimalkan idealisasi pendidikan dan pengajaran di lembaga yang berada di bawah naungan Muhammadiyah. Berdasarkan antusiasme positif dari santri dan guru dalam mengikuti latihan Tapak Suci di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, muncul kebijakan baru yang mewajibkan seluruh guru dan santri untuk mengikuti kegiatan Tapak Suci.

Baca Juga:  Satria, Relawan RCCE dan Duta Kesehatan SMA 21 Bandung

Identitas santri dan guru Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon juga semakin terlihat dengan seragam batik Tapak Suci yang kini menjadi bagian dari seragam yang dikenakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Kebijakan ini diprakarsai oleh Mudir Pesantren KH Uum Syarif Usman. Kebijakan tersebut bukan hanya sekadar tentang seragam, tetapi memiliki tujuan yang lebih mendalam, yaitu menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kepemimpinan, dan jati diri Muhammadiyah kepada para santri.

Ia berharap, dengan optimalisasi seluruh organisasi otonom yang ada di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, pesantren ini dapat menjadi pelopor dan contoh bagi pesantren Muhammadiyah lainnya di seluruh Indonesia.

Sejalan dengan pernyataan Mudir Pesantren, Pimpinan Wilayah Tapak Suci Jawa Barat, Mus Suherman, yang akrab disapa Kang Mus, sangat mendukung dan mengapresiasi program ini dengan menggaungkan kewajiban untuk mengikuti latihan Tapak Suci. Tidak hanya santri, tetapi pembina dan guru di Pesantren wajib mengikuti latihan Tapak Suci.

Baca Juga:  Ajaran Islam Kaya Akan Perintah Melestarikan Lingkungan

Mengikuti pernyataan sebelumnya, Pimpinan Cabang 03 Tapak Suci Al-Furqon, Uus Husni Hirjien, memiliki gagasan dan cita-cita besar untuk menjadikan Al-Furqon sebagai Pusat Percontohan Tapak Suci di Indonesia, khususnya di kalangan Pesantren Muhammadiyah.

Tiga alasan

Kebijakan baru ini diambil dengan beberapa tiga pertimbangan. Pertama, meningkatkan rasa cinta tanah air dan persaudaraan di kalangan santri. Batik tapak suci merupakan salah satu budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Dengan memakai batik tapak suci, diharapkan para santri akan semakin mencintai tanah airnya dan menjalin rasa persaudaraan yang lebih erat antar sesama santri.

Kedua, memperkuat identitas Muhammadiyah. Batik tapak suci merupakan salah satu identitas Muhammadiyah. Dengan memakai batik tapak suci, diharapkan para santri akan semakin bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah dan termotivasi untuk berkontribusi bagi kemajuan organisasi.

Baca Juga:  Santri Virtual?

Ketiga, menanamkan nilai-nilai luhur pencak silat Tapak Suci. Pencak silat Tapak Suci bukan hanya olahraga bela diri, melainkan mengandung nilai-nilai luhur seperti akhlak mulia, disiplin, dan nasionalisme. Dengan memakai batik Tapak Suci, diharapkan para santri akan terinspirasi untuk mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut.

Harapan untuk masa depan

Kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air, persaudaraan, dan identitas Muhammadiyah di kalangan para santri. Selain itu, melalui program ini, diharapkan generasi muda Muhammadiyah dapat tumbuh menjadi individu yang mencintai tanah air, memiliki karakter mulia, dan siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

*Pembina Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon dan Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati

PMB UM Bandung
Opini

Oleh: Radea Juli A Hambali*  BANDUNGMU.COM – Apa…