UMBandung
Edukasi

Ushuluddin-Rahima Launching Buku “Islam, Women’s Sexuality, and Patriarchy In Indonesia”

×

Ushuluddin-Rahima Launching Buku “Islam, Women’s Sexuality, and Patriarchy In Indonesia”

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM — Memperingati hari Kartini, Fakultas Ushuluddin UIN Bandung bekerja sama dengan Rahima, Pusat Pendidikan dan Informasi Islam dan Hak-Hak Perempuan, gelar Launching dan Bedah Buku “Islam, Women’s Sexuality, and Patriarchy in Indonesia: Silent Desire,” Rabu (21/04/2021).

Irma Riyani, Ph.D., Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Bandung, merupakan penulis buku setebal 256 halaman dengan ISBN 9780367487515 ini. Buku ini diterbitkan oleh Routledge, anak perusahaan Taylor & Francis Group, penerbit multinasional Britania Raya.

Tampil sebagai pengantar acara ini, Dr. Wahyudin Darmalaksana, M. Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Bandung, Prof. Nina Nurmila, Ph.D., penulis buku Women, Islam, and Everyday Life: Renegotiating Polygamy in Indonesia, dan Pera Sopariyanti, S.Pd.I, Direktur Rahima, Pusat Pendidikan Islam dan Informasi Islam dan Hak-Hak perempuan.

Hadir pula para pembahas yakni Kamala Chandrakirana, MA, Pakar Independen Hak-Hak Perempuan dan HAM, Prof. Euis Nurlaelawati, Ph.D., Guru Besar bidang Ilmu Hukum Keluarga, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, Fahmina Institute.

Acara dipandu Dr. Neng Hannah, M.Ag, Ketua Jurusan Akidah & Filsafat Islam UIN Bandung. Acara dimulai pukul 08.30-12.00 WIB. dihadiri sekitar 200 peserta yang berlangsung virtual dari Studio Ushuluddin, Jalan AH. Nasution 105 Bandung.

Dalam pengantarnya, Dr. Wahyudin sangat mengapresiasi hadirnya buku ini terutama karena ditulis oleh salah satu dosen Fakultas Ushuluddin yaitu Bu Irma Riyani dan bisa ikut membawa harum Lembaga. Dekan Fakultas Ushuluddin menyatakan bahwa Lembaga belum bisa memberikan apresiasi selayaknya untuk setiap karya dosen-dosen yang mengglobal ini. “Pesan saya agar apa yang telah dihasilkan Bu Irma sebagai penulis buku ini, dapat ditularkan kepada para sesama dosen lainnya juga para mahasiswa,” tuturnya.

Baca Juga:  Kasus Covid Melonjak, Haedar: Barangkali Kita Abai dan Terlalu Sombong

Direktur perkumpulan Rahima, Pera Sopariyanti S.Pd.I mengapresiasi acara ini dan menjelaskan tentang pentingnya memberikan pemahaman seksualitas yang seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Dalam pengantarnya, Prof. Nina Nurmila Ph.D. menyampaikan tentang pengalamannya dalam menulis buku yang diterbitkan di Routledge juga yang berjudul Women, Islam and Everyday life: Renegotiating Polygamy in Indonesia.

Dr. Irma mengurai tentang proses penelitian yang dilakukan berkaitan dengan seksualitas di Indonesia yang dianggap tabu sampai dengan proses bagaimana bisa terbit di Routledge.

Menurutnya, buku ini menjelaskan argument utama bahwa teks-teks agama mempengaruhi relasi seksual dalam perkawinan antara istri dan suami. Kebanyakan perempuan menganggap bahwa relasi seksual dalam pernikahan adalah kewajibannya dan hak suami, sehingga konsekuensinya adalah mereka focus pada melayani dan memuaskan seks suami.

Sementara, seksualitasnya sendiri terabaikan dan tidak diperhatikan; berkairan dengan seksual preferencenya. Teks-teks agama, budaya dan aturan-aturan negara ikut melanggengkan pemahaman ini. Padahal baik suami maupun istri sama-sama memiliki hak-hak seksual yang sama dalam pernikahan.

Baca Juga:  Hasilkan Artikel Ilmiah Berkualitas, UM Bandung Adakan Pendampingan Dosen

Kamala Chandrakirana MA, pakar independent hak-hak perempuan dan HAM yang juga Pembina Rahima menyatakan berbarengan dengan perayaan Kartini, buku yang ditulis oleh Irma ini sebagaimana R.A. Kartini pada jamannya, “telah menyibak sebuah tirai penutup untuk membawa terang pada kegelapan – dalam hal ini kegelapan tentang seksualitas perempuan Muslim dalam perkawinan. Anak judul buku Irma ini, silent desire (hasrat yang terbungkam), menggambarkan semangat yang sama antara Irma dan Kartini pada jamannya masing-masing untuk memecah kebisuan yang menyejarah.”

Baginya buku ini tentang seksualitas sebagai konstruksi social, sumber-sumber pengetahuan seksual, dan selain mengemukakan tentang seksualitas sebagai kewajiban, buku ini juga menjelaskan seks sebagai hak perempuan. Pengalaman-pengalaman perempuan yang mampu bernegosiasi bahwa seks dalam rumah tangga juga sebagai hak perempuan menjadi penting untuk pengakuan atas seksualitas perempuan di masyarakat.

Dalam pandangan Prof. Euis Nurlaelawati, Ph.D., guru besar ilmu hukum keluarga dari UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Prof. Euis menjelaskan bahwa buku Irma ini ditulis dengan sangat baik, datanya kaya dan mengisi celah penelitian yang masih jarang dilakukan. Buku ini memaparkan seksualitas secara umum mulai dari perilaku seksual juga berkaitan dengan reproduksi dan hubungannya dengan seksualitas. Buku ini juga secara detail menjelaskan hubungan perilaku seksual dengan budaya. “Saran saya untuk buku ini agar mensosialisasikan kesetaraan pada laki-laki agar relasinya tidak timpang,” tegasnya.

Baca Juga:  Dadang Kahmad: Revolusi Industri Hingga Kecanggihan Teknologi Jadi Tantangan Saat Ini

Dr. Faqihuddin Abdul Kodir MA dari Fahmina Institute membahas lebih lanjut atas teks-teks yang dipergunakan, menyarankan untuk melakukan counter narasi atas teks-teks tentang seksualitas yang memojokkan perempuan dengan teks-teks yang menghargai posisi perempuan dalam aspek seksualitas.

“justru teks-teks yang positif terhadap seksualitas perempuan ini banyak sebenarnya tetapi sangat jarang dikutip dan disebarkan. Maka sudah saatnya menyebarkan teks-teks yang positif bagi posisi perempuan dalam Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin,” paparnya.

Acara bedah buku ini rekomendasi dari kegiatan ini adalah bahwa penulis hendaknya membuat versi Bahasa Indonesia dari buku berbahasa Inggris ini untuk audience Indonesia dan agar pesannya dapat dibaca oleh kalangan yang lebih luas lagi.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan buku Bu Irma ini ke Perpustakaan Fakultas Ushuluddin, sehingga bila ada yang ingin membaca lebih jauh bisa mendatangi dan membacanya di Perpustakaan Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung lantai 3. Penyerahan buku juga disampaikan untuk perpustakaan Perkumpulan Rahima, Jakarta Selatan. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat terutama menginspirasi para dosen untuk mengikuti jejak Bu Irma, dapat menerbitkan bukunya di penerbit Routledge atau penerbit luar negeri bereputasi lainnya.

PMB UM Bandung