PMB Uhamka
News

Ustad Adi Hidayat: KH Ahmad Dahlan Adalah Keturunan Nabi

×

Ustad Adi Hidayat: KH Ahmad Dahlan Adalah Keturunan Nabi

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Surakarta — Ustad kondang Adi Hidayat mengajak supaya kader Muhammadiyah tidak sungkan dan malu dalam menunjukkan identitas kemuhammadiyahan yang dimilikinya. Kebanggaan tersebut harus ditampakkan, sebab tiga alasan yang memang membanggakan.

Menurutnya, di mana pun, kapan pun, dan berkiprah dalam suasana apa pun jangan pernah sungkan untuk mengatakan bahwa dirinya adalah kader Muhammadiyah.

“Saya ingin menegaskan kembali supaya tidak ada statemen yang diucapkan oleh Pak Rektor dan Prof Dadang Kahmad tadi. Adi Hidayat adalah kader tulen Muhammadiyah,” ucapnya

Tiga alasan tersebut, kata Ustad Adi, merupakan kebanggaan dan menjadi ciri khas bagi Muhammadiyah, yang pertama, Muhammadiyah merupakan jalan hidup yang mengikuti petunjuk Nabi Muhammad, melalui cicitnya yaitu KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.

Baca Juga:  PP Aisyiyah Lantik Tia Setiawati sebagai Rektor Unisa Bandung

“Patut diingat KH Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah itu 18 November 1912, 8 Dzulhijjah 1330, merupakan keturunan Nabi yang tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya tersambung kepada Rasulullah SAW,” ucapnya.

Di acara Tabligh Akbar Menyongsong Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, Sabtu (08/10/2022), di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UAH menyebutkan secara lengkap nasab keturunan KH Ahmad Dahlan sampai Nabi Muhammad SAW dan Nabi Adam AS.

Kedua, pengorbanan kader-kader Muhammadiyah untuk bangsa dan negara tidak bisa disangkal. Pengabdian dan amal salih yang dilakukan oleh Kader Muhammadiyah diwakafkan untuk kemanfaatan yang luas.

Baca Juga:  Terapkan Project Based Learning, Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung Adakan Expo

Namun demikian, kader-kader Muhammadiyah yang mewakafkan diri untuk umat dan bangsa, tidak boleh lupa kepada induknya.

“Wakaf itu tidak mengharuskan kita lupa kepada induknya, penting saya garis bawahi kalimat ini, karena beberapa kali saya menemukan unsur utusan dari Muhammadiyah malu menunjukkan Muhammadiyahnya,” tuturnya.

“Di mana pun, kapan pun, dan berkiprah dalam suasana apa pun jangan pernah merasa sungkan untuk mengatakan saya kader Muhammadiyah,” tegas Ustad Adi.

Ketiga, jika mengikuti Khittah dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) akan selamat sampai menuju Allah SWT. Menurutnya, pedoman ber-Muhammadiyah mengacu kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:  Berlangsung Empat Hari, HMM UM Bandung Sukses Gelar Orientasi Mahasiswa Baru Prodi Manajemen

Pada kesempatan, Ustaz Adi yang juga Kader Muhammadiyah ini mengapresiasi pembangunan Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang diketahui bahwa modal pembangunan gedung ratusan miliar rupiah ini semuanya didanai oleh persyarikatan.***

____

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: FA

PMB Uhamka
buku