BANDUNGMU.COM – Kota Bandung masih mengalami jumlah kenaikan kasus positif Covid-19 berdasarkan data yang di-update pada 25 Februari 2021 pukul 19.57 WIB.
Melalui laman Covid19.bandung.go.id, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 219 pasien di Kota Bandung.
Dengan adanya penambahan jumlah kasus positif sebanyak itu, kini total kasus terkonfirmasi Covid-19 telah mencapai 12.293 orang.
Sementara itu, jumlah kasus terkonfirmasi aktif di Kota Bandung saat ini berada di angka 1.205 pasien positif.
Lalu untuk jumlah pasien Covid-19 yang berhasil sembuh di Kota Bandung berada di angka 10.846 atau terjadi penambahan 62 orang.
Lebih lanjut, terdapat penambahan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Bandung sebanyak 1 orang. Jumlah totalnya kini 242 orang.
Di Kota Bandung saat ini terdapat 10 Kecamatan dengan kasus positif aktif tertinggi, berikut adalah perinciannya: Coblong (99), Panyileukan (73), Ujung Berung (69), Arcamanik (61), Regol (59), Batununggal (57), Cibeunying Kidul (55), Lengkong (53), Antapani (52), dan Cibiru (51).
Selalu Dievaluasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan tetap fokus pada penanganan Covid-19. Pemkot Bandung selalu mengevaluasi dan mengeluarkan regulasi terbaru yang disesuaikan dengan kondisi terkini.
”Kita selalu mengeluarkan regulasi hampir setiap dua minggu. Pak Wali Kota Bandung memimpin rapat dengan seluruh pimpinan wilayah untuk melakukan evaluasi, mengeluarkan regulasi baru agar selalu update untuk penanganan Covid-19,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, di Jln. Prof. Eyckman, Kamis 25 Februari 2021.
Berdasarkan Indikator Estimasi Reproduksi Virus, Covid-19 di Kota Bandung terkendali. Di Kota Bandung angkanya di bawah 1, yaitu 0,73.
”Sudah beberapa bulan ini di bawah angka 1,” kata wakil wali kota.
Selain itu, berdasarkan indikator yang ada, wilayah Kota Bandung juga memiliki rata-rata tingkat kepatuhan memakai masker cukup tinggi. Begitu pula dengan persentase menghindari kerumunan.
Walaupun begitu, pemerintah tetap mengawasi dan mengedukasi warga agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
”Apaila terasa di masyarakat, kok sekarang longgar ya, padahal tidak seperti itu. Tugas kita mengingatkan. Kita berharap tidak ada penindakan, lebih ke edukasi,” ujarnya.
Untuk pelaksanaan razia, wakil wali kota menjelaskan, pemerintah fokus kepada wilayah yang diindikasi memiliki tingkat kepatuhan protokol kesehatan rendah.
”Pemerintah memang terfokus pada tempat dengan tingkat kepatuhan protokol kesehatan rendah. Namun, untuk wilayah lain yang sudah patuh akan tetap dipantau,” katanya.
Diolah dari Pikiran-Rakyat.com