BANDUNGMU.COM – Mungkin kita mengetahui kalau adanya pasar kaget, terutama hari Minggu, di beberapa tempat karena memang sudah menjadi kebiasaan. Keberadaannya sangat ditunggu-tunggu karena semua jajanan lengkap ada di sana.
Namun kalau ditelusuri, ternyata pasar kaget sudah ada dari era pendudukan Belanda. Adanya pasar kaget tidak lepas dari adanya segregasi dari pemerintahan Belanda antara orang pribumi dan penjajah.
Dikutip dari buku ”Api Sejarah” yang ditulis oleh Ahmad Mansur Suryanegara, tidak adanya pasar permanen di area permukiman orang pribumi menjadikan adanya pasar kaget.
”Di wilayah pribumi Islam sering dijumpai banyak pasar kaget yang bersifat sementara dan letaknya dipinggir jalan. Tidak mendapat fasilitas pasar permanen seperti pasar di wilayah penjajah,” tulis Ahmad pada bukunya.
Letaknya pun tidak jauh seperti tempat-tempat pasar kaget sekarang, pusat keramaian, mesjid, dan sebagainya. Dari buku tersebut, hal ini terjadi karena perencanaan pembangunan kota dari pemerintahan Belanda pada saat itu sudah direncanakan seperti itu.
Membuat segregasi yang mirip dengan pembangunan kota di kota-kota Eropa sehingga mengakibatkan pembatasan antara si kaya dan si miskin. Menciptakan banyaknya slum area pada zamannya di kawasan pribumi dan area tidak terencana.
Jadi, kamu mau pergi ke pasar kaget yang mana nih yang ada di Bandung? Gasibu, Manglayang, Metro, Ciherang, Tegallega, GLBA, atau ke mana? Selamat jalan-jalan ya!
Diolah dari Tribun Jabar Online