PMB Uhamka
Edukasi

Inilah Ungkapan Bahasa Indonesia dari Kata “Kucing” dan “Kuda”

×

Inilah Ungkapan Bahasa Indonesia dari Kata “Kucing” dan “Kuda”

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

BANDUNGMU.COM, Bandung — Inilah ungkapan bahasa Indonesia dari kata “kucing” dan “kuda” yang bandungmu.com kutip dari buku “Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia” karya JS Badudu.

Kucing

  1. Tak baik orang bertabiat kucing (culas, tak dapat dipercaya)
  2. Jangan malu-malu kucing, ambilah kalau kau mau (pura-pura malu)
  3. Kita seperti main kucing-kucingan saja dari kemarin. Di cari di sana kau di sini, disusul ke sini kau sudah di sana lagi (bercari-carian sukar bertemu).
  4. Kata orang daun kumis kucing baik diminum airnya untuk obat sakit pinggang (daun “orthosiphon grandiflorus” [semacam tumbuhan bangsa semak, daunnya kecil-kecil, biasa direbus airnya untuk obat])
  5. Kalau dia sudah pergi bagai kucing lepas senja (tidak akan kembali).
  6. Damar mata kucing mahal harganya (damar yang bagus, putih warnanya, dan bening).
  7. Kalau keduanya sudah berdekatan, seperti kucing dengan anjing saja (berkelahi saja, bercakaran saja).
  8. Menantikan kekasihmu itu kembali seperti menantikan kucing bertanduk, sebab besar kemungkinan dia sudah kawin di rantau (sia-sia saja).
Baca Juga:  Inilah 14 Ungkapan Bahasa Indonesia dari Kata "Gantung"

Kuda

  1. Semalam dia pulang naik kuda hijau (dalam keadaan mabuk).
  2. Saya tak mau kau jadikan kuda tunggangmu (kau perkuda, kau suruh-suruh untuk kepentinganmu).
  3. Minta tolong kepadanya seperti minta tanduk kepada kuda (minta kepada orang yang tak punya, jadi sia-sia saja).
  4. Pemain-pemain sepak bola bayaran kebanyakan bertenaga kuda, dalam waktu 90 menit bermain mereka masih saja tampak segar (kuat, tahan, tak lekas menjadi capek).
  5. Dalam pertandingan perebutan Piala Thomas Cup itu, regu Jepang dianggap sebagai kuda hitam (tidak dipandang regu kuat, tetapi bisa mengejutkan karena prestasinya yang tak terduga-duga).
  6. Olahragawan yang baik selain tubuh yang kekar, harus juga memiliki napas kuda (tahan capek, tidak segera kehabisan tenaga).
  7. Kau tak merasa bahwa kau dijadikannya kuda pelejang bukit? (orang yang mau disuruh-suruh mengerjakan pekerjaan yang berat-berat)
  8. Setelah gadis itu hidup di kota, dia merasa seperti kuda lepas pingitan (sangat girang karena dapat bebas, lepas dari kungkungan orang tua, adat kampung, dan sebagainya).
  9. Pendekar itu memasang kuda-kuda dan mengawasi gerak-gerik musuhnya yang akan menyerangnya (bersikap dan berdiri dengan kaki yang dipacakkan baik-baik menanti serangan).
  10. Tukang kayu itu menyerut kayu di atas kuda-kuda (alat tempat menyandarkan kayu/papan yang berkaki).
  11. Adik sedang bermain kuda-kudaan di halaman rumah (bermain seperti orang menunggang kuda [dengan pelepah pisang yang dibuat seperti kuda]).
Baca Juga:  Farmasi Universitas Muhammadiyah Bandung Menuju Akreditasi Unggul

Semoga bermanfaat.***

PMB Uhamka
buku