PMB Uhamka
Islampedia

Kemuliaan Nabi Muhammad! 4 Sifat Keteladanan dalam Berbisnis

×

Kemuliaan Nabi Muhammad! 4 Sifat Keteladanan dalam Berbisnis

Sebarkan artikel ini
Siapa Mau Meniru Umar?

OLEH: CEPI AUNILAH — Wakasek Kesiswaan SMP Muhammadiyah 8 Antapani Bandung

BANDUNGMU.COM — Rasulullah mengajarkan untuk mengoptimalkan potensi jasmani dan rohani demi meningkatkan kualitas diri, termasuk dalam bekerja dan berbisnis. Mencari rezeki yang halal merupakan perintah Allah dan Rasulullah.

Dalam salah satu hadits Qudsi Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan mengharamkanya di antara kalian. Janganlah kalian saling menzalimi. …” (HR Muslim).

Islam menempatkan bekerja atau berbisnis memang bukan sekadar kegiatan ekonomi an sich, melainkan aktivitas yang menjadi cermin keimanan, ketauhidan, bukti ketinggian akhlak, dan barometer ketakwaan kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Inilah 4 Nasihat Ali ibnu Abi Thalib Mengenai Tanda Orang Beriman

Oleh karena itu, ada 4 sifat Nabi Muhammad SAW (Sidiq, Amanah, Fatanah, dan Tablig) yang bisa menjadi landasan bersikap atau beraktivitas dalam berbisnis bagi para pedagang atau pengusaha muslim di era Revolusi Industri 4.0. Sifat-sifat terrsebut di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Sidik berarti jujur atau benar

Setiap pengusaha Muslim tidak boleh membohongi para pelanggan atau pembelinya. Mereka akan kecewa karena merasa tertipu sehingga mereka tidak akan bertransaksi lagi, bahkan akan menyebebarkan informasi kepada siapa pun dan lambat laun bisnis akan hancur.

Baca Juga:  5 Langkah Sukses Berbisnis di Era Digital

2. Amanah berarti dapat dipercaya

Amanah artinya dapat dipercaya. Dalam konteks ini amanah adalah tidak mengurangi dan menambahkan yang seharusnya atau sari yang sudah disepakati antara penjual dan pembeli atau pelaku jasa dan pemakai jasa.

3. Fatanah berarti cakap atau cerdas

Pebisnis yang cerdas mampu memahami peran dan tanggung jawab bisnisnya dengan baik. Dia juga mampu berinovasi dan bekreasi untuk mempercepat keberhasilannya. Pebisnis yang cerdas biasanya akan efektif dan efisien dalam memasarkan produk barang atau jasanya sehingga mudah dikenal atau diingat orang.

4. Tablig berarti bisa dimaknai menyampaikan

Dalam konteks bisnis, pemahaman tablig bisa mencakup argumentasi dan komunikasi. Pebisnis atau penjual mampu mengkomunikasikan produknya dengan strategi yang tepat. Artinya tepat dalam memilih media promosi seperti TV, radio, koran, dan media digital.

Baca Juga:  Whitney Wolfe Herd, Usia 31 Tahun Bikin Situs Ngedate, Kemudian Jadi Miliuner!

Fakta sejarah membuktikan bahwa ketertarikan banyak pemilik modal dana di Makkah untuk mengelola modal mereka kepada Nabi Muhammad karena mempercayai kepribadian dan kemampuan beliau.

Para calon pembeli pun menjatuhkan pilihan untuk membeli produk-produk tertentu dari baginda Nabi Muhammad karena mereka percaya secara moral dan etika berbisnis beliau yang mencerminkan 4 sikap kenabian tersebut.***

PMB Uhamka