BANDUNGMU.COM — Seringkali penangkapan ikan oleh nelayan asing secara illegal ditemukan di wilayah zona laut Indonesia. Melihat permasalahan tersebut, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Kreatifitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM – KC), membuat Radar Pelacak Barang untuk Zona Laut Ekonomi Eksklusif.
Adapun rancangan PKM ini juga dikerjakan oleh Awwaludin Rasyid Al-Malik, Atha Caesarda Rafi Naufal, Zidni Ilman Nafian, Bagus Setyawan dan Rafiqa Nur Pratiwi, yang tergabung dalam satu kelompok.
PKM berjudul “Implementasi Teknologi Internet of Think (IoT) Berbasis Radar Sebagai Pendeteksi Illegal Fishing di Zona Ekonomi Eksklusif” ini pun telah lolos pendanaan Direktorat Jendral Perguruuan Tinggi (Dikti) pada Mei lalu. Awwal, selaku ketua kelompok menjelaskan bahwa rancangan radar pelacak ini adalah buah dari implementasi Teknologi Internet of Think.
Pembuatan radar ini juga bertujuan untuk menjaga laut Indonesia dari illegal fishing atau bahkan benda asing seperti drone yang terjadi pada awal tahun lalu.
“Kejadian illegal fishing dan juga bebasnya drone asing di lautan Indonesia membuat kami berinisiatif menciptakan radar pelacak benda ini,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Sabtu (24/07/2021).
Dilanjutkan Awwal, radar pendeteksi ini sendiri dilengkapi dengan fitur yang canggih dengan pemanfaatan panel surya sebagai sumber daya listrik. Mahasiswa Teknik Mesin ini menjelaskan dengan adanya listrik dari sinar matahari, harapannya bisa melepas ketergantungan pada listrik kabel yang biasa digunakan. Radar ini juga mampu bertahan selama 4-6 hari meskipun matahari jarang menyinari.
“Penggunaan listrik berbasis panel surya pada alat ini juga dirasa lebih bersahabat dengan alam,’ imbuhnya.
Di samping itu, sistem radar pelacak tersebut juga dapat mendeteksi adanya barang di permukaan bahkan juga dalam lautan. Salah satunya adalah kapal beserta barang-barang yang ada di dalamnya. Menurut Awwal, hal ini tentu bisa menjadi terobosan baru untuk meningkatkan keamanan laut Indonesia.
Alat yang berada pada tahap perancangan 50 persen ini diharapkan bisa membantu menjaga kemanaan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Laut Indonesia. Mahasiswa kelahiran Jombang ini juga berharap alat ini bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga pengawasan laut Indonesia bisa dilakukan dengan lebih efektif.
“Tentu kami ingin agar nantinya radar pelacak ini bisa digunakan oleh pemerintah atau bahkan militer dalam usaha menjaga zona laut yang dimiliki oleh Indonesia,” tutupnya.