UMBandung
Islampedia

Pandangan Muhammadiyah Mengenai Peringatan Isra Mikraj

×

Pandangan Muhammadiyah Mengenai Peringatan Isra Mikraj

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi (Istockphoto).

BANDUNGMU.COM – Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa agung dalam sejarah Islam yang selalu dikenang oleh umat Muslim. Kisah ini mengabadikan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa (Isra) dan dilanjutkan naik ke langit (Mikraj) untuk menerima perintah salat lima waktu. Peringatan Isra Mikraj sering diadakan dengan berbagai kegiatan seperti ceramah, doa bersama, atau acara keagamaan lainnya.

Namun, pertanyaan sering muncul: apakah peringatan Isra Mikraj ini memiliki landasan syariat? Mengingat Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah secara khusus mengadakan peringatan semasa hidupnya, hal ini kerap menjadi perbincangan di kalangan umat.

Dalam pandangan hukum Islam, peringatan Isra Mikraj dapat dikategorikan sebagai umuru ghairut-ta’abbudiy, yakni aktivitas yang tidak termasuk dalam ibadah langsung kepada Allah SWT seperti salat atau puasa. Aktivitas ini tidak memiliki tata cara yang diatur secara khusus oleh Nabi Muhammad SAW, melainkan bersifat fleksibel sebagai bagian dari ekspresi umat Islam dalam mensyiarkan agama.

Selama kegiatan peringatan tidak mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan ajaran Islam, maka hukum pelaksanaannya dianggap sah. Bahkan, acara semacam ini bisa menjadi sarana untuk memperkuat kesadaran umat tentang pentingnya salat lima waktu dan memperteguh keimanan.

Baca Juga:  Dakwah Komunitas, Pendekatan Efektif Untuk Penyampaian Islam Yang Lebih Terarah

Meski tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, peringatan Isra Mikraj tidak termasuk bidah dalam pengertian tercela. Selama niatnya tidak untuk menambah atau mengubah ibadah yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW, kegiatan ini justru dapat bernilai positif. Utamanya, jika tujuannya adalah meningkatkan kesadaran religius dan mempererat ukhuwah Islamiah.

Kegiatan peringatan Isra Mikraj juga dapat dijadikan momen untuk mengingat kembali pesan penting dari peristiwa ini, yakni kewajiban salat lima waktu sebagai tiang agama. Dalam suasana kebersamaan, umat Islam bisa saling mengingatkan untuk menjalankan perintah Allah SWT dengan lebih khusyuk dan konsisten.

Baca Juga:  Sejarah Karinding, Dahulu Jadi Teman Petani Saat Beraktivitas di Sawah

Secara keseluruhan, peringatan Isra Mikraj merupakan bentuk ekspresi keagamaan yang dapat membawa manfaat besar bagi umat, selama dilaksanakan dengan tujuan yang baik dan sesuai prinsip-prinsip Islam. Momentum ini bisa menjadi pengingat agar umat Islam senantiasa menjaga kesucian ajaran agama dan meningkatkan kualitas ibadah dalam kehidupan sehari-hari.***

PMB Uhamka