BANDUNGMU.COM – Minimnya penulisan sejarah terkait awal mula berdirinya setiap Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam bentuk akademik (buku) disesali oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendi.
Bagi Muhadjir, tidak adanya penulisan itu membuat generasi yang akan datang terputus dari banyaknya kisah inspiratif para pendiri PTM yang dianggapnya penuh dengan nilai perjuangan, nilai ruhiyah, dan keteladanan.
“Mungkin sekarang tidak terlalu berarti, tapi untuk nanti generasi yang akan datang, untuk penerus, generasi anak cucu kita itu perlu tahu. Kelemahan PTM-PTM kita itu tidak punya (penulisan) sejarah berdirinya. Kemudian hanya berupa kisah dari orang per orang dan kisah itu akan hilang seiring dengan meninggalnya orang yang berkisah itu,” keluhnya dalam forum Sertijab Rektor UMBandung, Rabu 16 Juni 2021 lalu, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.
Atas keresahannya itu, Muhadjir mendorong semua PTM untuk mulai menggarap proyek ini secara serius. Sebagai contoh, Muhadjir mengutip sedikitnya masyarakat yang mengetahui sejarah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang penuh dengan nilai keteladanan.
“Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Universitas Muhammadiyah Malang itu atas jasanya Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dulu UMM itu namanya Universitas Muhammadiyah Di Malang. Dan ada kesepakatan tidak boleh diubah kata ‘di’-nya untuk menunjukkan bahwa itu sebetulnya Universitas Muhammadiyah Jakarta, bukan Malang,” ungkapnya.
“Di sana dulu hanya ada dua jurusan, FISIP namanya Kesejahteraan Sosial dan FKIP jurusannya Tarbiyah. Dan itu semua cabang dari Jakarta,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang lampau, Muhadjir juga pernah menyampaikan bahwa UMM pada awal berdirinya bahkan hanya berdinding bambu sebelum semegah sekarang.
“Sampai sekarang sejarah berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang saja tidak pernah tertulis dengan baik. Oleh karena itu, saya dukung kalau bisa ini dibuat buku yang baik dari apa yang telah dipaparkan oleh Prof Yatno tadi,” tutur Muhadjir menyinggung pidato sambutan Sertijab UMBandung.