BANDUNGMU.COM – Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, memberikan penghargaan kepada Muchammad Fariz Maulana Akbar, S.Ag, jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin (FU) yang Hafidz Quran 30 Juz dengan IPK 3,89 pada Wisuda ke-81 secara virtual melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan langsung pada kanal youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu (27/02/2021).
Bersama orangtuanya, Fariz yang Hafidz Quran 30 Juz dikenal mandiri sejak duduk di bangku sekolah dasar, dipanggil kedepan panggung untuk mendapatkan penghargaan beasiswa pendidikan dari Rektor, Prof. DR. H. Mamud, MSI sebagai mahasiswa insiratif.
Berasal dari keluarga yang sederhana, tak membuatnya kehabisan cara dan melambaikan tangan pada semesta. Sepeninggal Ibunya dua tahun yang lalu, Fariz hidup bersama Ayahnya yang merupakan seorang penjahit berusia 66 tahun. Kaya akan mimpi dan cita-cita tinggi, Fariz memiliki impian untuk meraih pendidikan tinggi semampu yang bisa ia pijaki. Dari sekian banyak universitas terkemuka, UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi pelabuhan berikutnya.
Bumi Pasundan lahir saat Tuhan sedang tersenyum. Bandung, tempat dimana ia akan menyemai mimpi-mimpinya. Perjuangan meniti langkah, menata asa segera dimulai. Fariz menyadari bahwa perjalanannya tentu tidak akan mudah, lika-liku jalanan terjal menjadi sebuah keniscayaan. Banyak jalan menuju Roma, pepatah klasik yang pada akhirnya menjadi prinsip hidup yang ia yakini.
Menariknya, demi menyambung hidup di tanah perantauan, Fariz wara-wiri mengikuti berbagai kegiatan perlombaan. Bukan main, anak ketiga dari tiga bersaudara ini berhasil meraih 30 kejuaraan di tingkat nasional dan internasional selama menjadi mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengalahkan para pesaingnya yang tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan dari berbagai belahan dunia.
Terakhir, ia berhasil menembus kejuaraan internasional dalam Arabic Speech on International Speech and Debate Competition dengan mengusung tema “Youth Solidarity for Palestine.
Siapa yang tahu bahwa pemuda dari kawasan Tapal Kuda ini pernah meraih 30 prestasi Debat dan Pidato Arab dari tingkat nasional sampai internasional.
Bagi Rektor segala prestasi dan keberhasilan yang diraih Fariz ini tidak bisa dilepaskan dari pendekatan intelektual, spiritual dan doa orang tua.
“Saya melihat kisah Ananda Fariz yang baru saja kita saksikan. Saya yakin segala prestasi yang diraih sekarang bukan cuma kecerdasan intelektualnya, tetapi karena didorong dengan pendekatan spiritual, terutama pendekatan batin dari kedua orang tuanya. Jadi pendekatan batiniah, pendekatan spritualitas jangan pernah diabaikan,” ujarnya.