BANDUNGMU.COM – Warga Bandung tentu sudah sering mendengar cerita Kota Bandung yang konon terbentuk dari bekas cekungan danau purba raksasa. Katanya, seiring dengan berjalannya waktu, air genangan danau tersebut mulai surut dan membentuk tubuh perairan.
Beberapa tubuh perairan tersebut ada yang membentuk cekungan yang menjorok ke daratan atau disebut sebagai teluk. Konon, inilah asal pemberian nama Jalan Lengkong.
Pegiat Sejarah kota Bandung, Iwan Hermawan, mengatakan kalau dalam bahasa Sunda, Lengkong berarti teluk. Nah, katanya kawasan Lengkong dahulunya merupakan sebuah teluk.
”Pada saat danau Bandung Purba surut dan sebagian wilayah masih tergenang, kawasan Jalan Lengkong merupakan sebuah teluk,” kata Iwan suatu waktu.
Sampai saat ini, nama Lengkong masih dijadikan nama jalan untuk melestarikan asal-usul tersebut. Di Bandung, Jalan Lengkong terbagi dua, yaitu Lengkong Besar dan Lengkong Kecil.
Jalan Lengkong Besar membentang dari perempatan Jalan Asia Afrika-Tamblong hingga perempatan Jalan Pungkur-Ibu Inggit Garnasih. Sementara itu, Lengkong Kecil membentang dari perempatan Jalan Lengkong Besar dan Jalan Dalem Kaum hingga ke Jalan Karapitan.
Menurut Iwan, pembagian nama jadi Lengkong Besar dan Lengkong Kecil tidak ada asal-usulnya dalam sejarah. Pemberian nama besar dan kecil dicetuskan berdasarkan tipikal dari pembangunan jalan yang berukuran lebih lebar dan lebih pendek.
”Perbedaan Jalan Lengkong Besar dan Jalan Lengkong Kecil itu hanya tipikal dan penamaannya saja,” tuturnya.