BANDUNGMU.COM, Subang — Siswi kelas 12 SMA Muhammadiyah Subang, Jawa Barat, bernama lisa Nurillah Auliyasin sukses terpilih sebagai anggota Duta Organisasi mewakili Jawa Barat. Ia berhasil lolos dari seleksi ketat dan mengalahkan ribuan peserta lainnya.
Alisa, yang kini duduk di kelas 12 SMA Muhammadiyah Subang, sudah memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni sebelum bergabung dengan Duta Organisasi. Alisa mengungkapkan perjalanan karier organisasinya yang menjadi modal dia dalam meraih prestasi.
“Saat SMP, aku menjadi Ketua PR IPM di kelas 9, kemudian melanjutkan sebagai Ketua PR IPM di SMA selama kelas 10 hingga kelas 11. Aku juga aktif di Forum OSIS Daerah (FOD) dan ketua di sana melihat potensi aku. Dari situ, aku dipercaya menjadi Ketua Umum FOD yang akhirnya membuka jalan untuk bergabung dengan berbagai kegiatan di luar sekolah,” ujar Alisa.
Duta Organisasi sendiri merupakan wadah yang terdiri dari perwakilan OSIS dari berbagai provinsi di Indonesia. Setelah melalui rangkaian seleksi, termasuk tahap pemberkasan dan wawancara yang menilai kemampuan interpersonal dan cara menghadapi berbagai karakter individu, Alisa dinyatakan lolos mewakili provinsi Jawa Barat.
Alisa patut diacungi jempol karena mampu menorehkan prestasi yang sangat luar biasa dan bisa membawa nama baik sekolah. “Jujur, aku tidak menyangka bisa lolos. Aku tidak berekspektasi terlalu tinggi karena jumlah pesertanya yang mencapai puluhan ribu,” tambahnya.
Konten produktif
Sebagai anggota Duta Organisasi, Alisa memiliki rencana ambisius, termasuk menciptakan konten yang produktif bagi remaja. “Aku ingin membuat program video pendek yang terstruktur tentang organisasi, termasuk menjelaskan peran konseptor dan followers di dalamnya, sehingga mereka bisa memahami pola-pola yang ada di organisasi,” jelas Alisa.
Selain itu, ia juga berencana membuat mini video blog tentang kehidupan remaja yang produktif. Alisa juga menegaskan bahwa keterlibatannya dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) telah memperkuat kemampuan organisasinya.
“IPM memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan OSIS sehingga aku lebih terbiasa berinteraksi langsung dengan masyarakat. Ini menjadi nilai tambah ketika saya bergabung dengan organisasi di luar sekolah,” pungkasnya.***