PMB Uhamka
Sosok

Unggul Versi Hitung Cepat Pilkada Jabar, Inilah Profil Singkat Dedi Mulyadi

×

Unggul Versi Hitung Cepat Pilkada Jabar, Inilah Profil Singkat Dedi Mulyadi

Sebarkan artikel ini
Dokumentasi UM Bandung.

BANDUNGMU.COM, Bandung — Di tengah hiruk-pikuk Pilkada Jawa Barat 2024, nama Dedi Mulyadi kembali mencuat. Bersama pasangannya, Erwan Setiawan, ia unggul sementara berdasarkan hitungan cepat. Namun, siapakah sosok Dedi Mulyadi yang kini menjadi sorotan?

Lahir pada 11 April 1971 di Kampung Sukadaya, Subang, Jawa Barat, Dedi adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara. Masa kecilnya diwarnai kesederhanaan, menggembala domba, dan membantu sang ibu bertani. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana, seorang pensiunan tentara muda, sementara ibunya, Karsiti, adalah aktivis Palang Merah Indonesia.

Mengutip Wikipedia, Dedi menempuh pendidikan dasar hingga SMA di Subang sebelum melanjutkan studi hukum di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman, Purwakarta. Selama masa kuliah, ia aktif dalam organisasi mahasiswa, termasuk menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta. Aktivismenya menjadi pijakan awal menuju karier politik.

Baca Juga:  Hamka: Berdakwah di Atas Gagasan Roman

Dedi memulai kiprahnya di dunia politik pada 1999 sebagai anggota DPRD Purwakarta. Empat tahun kemudian, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta mendampingi Lily Hambali Hasan. Kariernya terus menanjak, hingga pada 2008 ia memenangkan Pilkada dan menjadi Bupati Purwakarta bersama Dudung Bachtiar Supardi.

Kepemimpinannya berlanjut hingga periode kedua pada 2013-2018, kali ini bersama Dadan Koswara. Selama menjabat, Dedi dikenal dengan berbagai kebijakan “kontroversial.” Salah satunya, larangan bertamu setelah pukul 21.00 malam, yang ditindak dengan hukuman adat atau denda. Kebijakan ini didukung pemasangan CCTV di perbatasan desa untuk memastikan penerapannya.

Baca Juga:  Kisah Hidup dan Kiprah Mochtar Kusumaatmadja Akan Dijadikan Film Dokumenter

Tidak hanya itu, ia juga melarang usaha permainan daring dan PlayStation di warung internet (warnet) dengan alasan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif. Kebijakan ini menuai kritik, tetapi Dedi bersikukuh pada niatnya menjaga moralitas dan akhlak anak-anak Purwakarta.

Usai masa jabatannya sebagai bupati, Dedi melangkah ke politik nasional dengan menjadi anggota DPR RI periode 2019-2023. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VII di Komisi VI. Kiprahnya di Partai Golkar juga gemilang. Ia diaklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2016-2020.

Namun, pada Pilkada 2024, Dedi membuat langkah mengejutkan dengan bergabung ke Partai Gerindra. Bersama Erwan Setiawan, ia maju sebagai calon gubernur dengan dukungan Koalisi Indonesia Maju yang juga melibatkan Partai Golkar.

Baca Juga:  Tedi Priatna Komitmen Tingkatkan Peringkat UIN SGD Bandung

Dedi menikah dua kali. Pernikahan pertamanya dengan Sri Muliawati dan dikaruniai anak yang bernama Maulana Akbar Ahmad Habibie–meninggal dunia di usia tiga bulan. Pernikahan kedua dengan Anne Ratna Mustika, mantan Mojang Purwakarta, membuahkan dua anak. Namun, hubungan mereka berakhir pada Februari 2023.

Dedi Mulyadi adalah gambaran pemimpin dengan visi unik dan langkah berani. Dari masa kecil yang sederhana hingga menjadi tokoh politik nasional dan perjalanannya selalu dihiasi warna. Terlepas dari kritik yang ia terima, Dedi tetap menjadi figur yang menginspirasi dan membawa Jawa Barat ke panggung politik Indonesia.***

PMB Uhamka