BANDUNGMU.COM, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya menggelar vaksinasi tenaga kesehatan serentak pada Minggu (31/1) di Gedung Graha YKP. Kegiatan ini diikuti sekitar 4.257 tenaga kesehtan yang ada di Kota Surabaya serta menyertakan 146 tenaga vaksinator.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak 63 Puskesmas di Kota Surabaya juga memberikan pelayanan vaksinasi dengan target sasaran sebanyak 3150 orang. Sehingga total peserta vaksinasi sekitar 7000 orang.
Plt Walikota Surabaya Whisnu Saki Buana menyebutkan pelaksanaan vaksinasi serentak merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat vaksinasi tahap pertama di Kota Surabaya. Sehingga, para tenaga kesehatan bisa segera mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
“Karena besarnya jumlah tenaga kesehatan dan tenaga penunjang di fasyankes yang harus divaksin, serta upaya mempercepat vaksinasi COVID-19 ini, maka dilaksanakanlah vaksinasi COVID-19 Tenaga Kesehatan serentak di Kota Surabaya pada hari ini,” kata Whisnu seperti dilansir dari laman resmi Kemenkes, Minggu (31/1/2021).
Per tanggal 30 Januari 2021, Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan vaksinasi bagi 25 ribu atau 83% dari total 31 ribu nakes. Dengan capaian tersebut, serta ditambah dengan pelaksanaan vaksinasi serentak, ditargetkan akan rampung 100% pada hari ini.
“Di Kota Surabaya ini sudah kita siapkan 111 fasilitas kesehatan yang siap untuk melakukan vaksinasi. Sampai hari ini untuk target Tenaga Kesehatan, Insya Allah bisa tercapai 100% pada hari ini,” terangnya.
Jika target vaksinasi bagi tenaga kesehatan tercapai hari ini. Sejalan dengan sasaran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehayan, maka vaksinasi selanjutnya akan diberikan untuk tenaga pelayanan publik essensial seperti TNI, Polri, Satpol PP dll.
Membuka pelaksanaan vaksinasi serentak, Wakil Menteri Kesehatan Dante Daksono Harbuwono mengungkapkan pihaknya mendukung penuh percepatan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia termasuk Kota Surabaya.
“Saya yakin bahwa kegiatan vaksinasi secara serentak yang sudah dilakukan dan hari ini pencapaiannya telah mencapai 83%, maka saya percaya ini akan terwujud pada hari ini,” tutur Wamenkes.
Dia menekankan bahawa vaksinasi bukanlah satu-satunya cara untuk mengakhiri pandemi COVID-19. Masyarakat harus menerapkan perlindungan berlapis. Sebab, meski telah divaksin, tubuh membutuhkan waktu untuk membentuk kekebalan tubuh, setidaknya 2 minggu pasca vaksinasi termin kedua.
Oleh karenanya, Wamenkes berpesan kepada seluruh sasaran vaksinasi agar pelaksanaan vaksinasi diimbangi dengan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun. Ini penting agar orang-orang sekitar khususnya kelompok rentan terlindungi dari potensi penularan COVID-19.
“Meskipun telah divaksin, kegiatan 3M yakni memakai masker, menjauhi kerumunan, mencuci tangan pakai sabun harus terus dilakukan. Protokol kesehatan tersebut tetap dilakukan karena tidak serta merta akan timbul respon immunology,” terangnya.