BANDUNGMU.COM — Upaya menciptakan generasi Qurani UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Komunitas Classic Baik Love and Charity menggelar launching bakti sosial bertajuk “Mengabdi Karena Cinta, Memberi dari Hati” yang berlangsung di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al-Kasyaf, Jumat (24/09/2021).
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Mahmud, M.Si. berjanji akan memberikan beasiswa tahfiz kepada santri Al-Kasyaf hafal Alquran minimal 5 juz yang ingin melanjutkan kuliah S-1 dan menghibahkan kendaraan roda empat untuk operasional Pondok Pesantren Al-Kasyaf.
“Untuk santri yang hafal Alquran 10 juz dan ingin melanjutkan kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan diberikan beasiswa, yang lulus S-1 dan S-2 dengan IPK 3,5 dan ingin melanjutkan kuliah diberikan beasiswa. Hari ini kita banyak belajar dari Mang Geo tentang berbagi, memberikan manfaat terhadap orang lain. Dengan harapan dari santri Pondok Pesantren Al-Kasyaf nantinya terlahir generasi Qurani, mujahid, muzakki, yang terus istikamah menyiarkan dakwah Islam,” tegasnya.
Rektor berpesan kepada santri agar terus belajar, berbagi, dan memberikan manfaat, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan.
“Caranya mendapatkan beasiswa tahfiz itu harus belajar dengan sungguh-sungguh. Rajin menghafal Alquran. Jadilah pembelajar yang baik untuk diri sendiri dan orang lain. Janji Allah SWT ketika mencari ilmu dan belajar dengan sungguh-sungguh pasti diangkat derajatnya.”
Ust. Giovani van Rega menjelaskan Pondok Pesantren Yatim dan Dhu’afa (PPYD) Al-Kasyaf ini mempunyai ciri khas sebagai pesantren terbaik dan merupakan pesantren pelopor dalam bidang menulis dan public speaking (dakwah).
“Sebuah kehormatan bagi kami atas kedatangan rombongan dari UIN Bandung, Komunitas Baik. Meskipun mempunyai kendaraan yang banyak, tetapi datang dengan kendaraan yang sederhana karena kesederhanaan merupakan baju ketakwaan seseorang yang beriman,” paparnya.
Mang Geo, sapaan akrabnya, menyampaikan Pondok Pesantren Al-Kasyaf mempunyai visi untuk menjadikan anak yatim dan dhuafa sebagai mufasir Alquran. Yaitu mempunyai kemampuan menafsirkan Alquran dalam berbagai bidang sesuai dengan kompetensinya. PPYD Al-Kasyaf mempunyai kompetensi dalam menulis, public speaking, tahfiz, dan bahasa.
Pondok Pesantren Al-Kasyaf di bawah naungan Yayasan Al-Kasyaf Bakti Mulia dan pendiriannya dilatar belakangi oleh perintah Allah SWT dalam QS An-Nisa (4) ayat 1-10 mengenai kepedulian, mengurus, memberdayakan, dan memelihara hak-hak anak yatim dan dhu’afa.
Pondok Pesantren Al-Kasyaf menggunakan kurikulum terpadu yang menggabungkan ajaran Islam (dien), dan pengetahuan umum serta pendidikan berasrama. Para santri dilatih untuk mampu memiliki kompetensi tahfiz, sains, bahasa, dan ilmu Islam.
“Ada sekitar 200 santri di Al-Kasyaf yang datang dari berbagai pulau, seperti Ambon, Maluku, Batam, dan yang paling banyak dari Garut, daerah Pakenjeng. Dengan empat kategori yatim, duafa, tidak tahu orang tuanya, marginal. Pesantren di sini gratis seumur hidup. Saya atas nama pengurus Al-Kasyaf mengucapkan terima kasih atas segala sumbangan yang diberikan oleh UIN Bandung, Komunitas Baik. Semoga dengan adanya pembagian ini dapat meningkatkan Pesantren Literasi. Dengan harapan dari Pesantren Al-Kasyaf ini dapat melanjutkan kuliah di UIN Bandung, melahirkan pembelajaran yang baik, jadi seorang mujahid, muzaki,” jelasnya.
Ketua Komunitas Classic Baik Love and Charity, Drs. H. Khoirudin, MM. menuturkan kegiatan launching bakti sosial ini berawal dari kebiasaan anak-anak yang sering nongkrong di rumah,
“Dari hasil obrolan itu terlahir gagasan untuk bakti sosial di Pondok Pesantren Al-Kasyaf. Sesuai dengan temanya mengabdi karena cinta, memberi dari hati. Berbagai kepedulian harus diawali dari hati. Tanpa cinta kita tidak bisa mengabdi sepenuh hati,” tuturnya.
Secara simbolis Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Mahmud, M.Si. memberikan sumbangan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Kasyaf, Ust. Giovani van Rega.****